Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 4 Agustus 2021: Tidak Menyerah
Perempuan muda itu pun akhirnya meninggal dunia setelah melahirkan seorang anak laki-laki yang mungil dan sehat.
Renungan Harian Katolik Rabu 4 Agustus 2021, Pesta St. Yohanes Maria Vianney: Tidak Menyerah (Mat: 15: 21-28)
POS-KUPANG.COM - Pada sebuah acara wisuda di sebuah universitas terkemuka kota itu, seorang mahasiswa teladan tampil berpidato.
Ia berkisah perihal seorang perempuan muda yang sedang mengandung bayi. Namun beberapa bulan sebelum melahirkan, ia didiagnosa menderita penyakit yang berbahaya.
Obat-obatan yang ia konsumsi bisa menyembuhkannya tapi risikonya sangat berbahaya bagi anak yang ia kandung dalam rahimnya. Jadi, dia harus memilih: hidupnya atau bayinya.
Banyak keluarga dan orang-orang dekat mendorongnya agar membiarkan bayinya meninggal karena ia memiliki masa depan yang cerah dan karier yang menjanjikan. Namun ia memutuskan untuk menyelamatkan bayinya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 4 Agustus 2021, Pesta St. Yohanes Maria Vianney: Nggak Beda-bedain
Perempuan muda itu pun akhirnya meninggal dunia setelah melahirkan seorang anak laki-laki yang mungil dan sehat.
Mahasiswa teladan itu kemudian mengakhiri pidatonya dengan mata berkaca-kaca dan suara terbata-bata.
Sang pemuda itu mengungkapkan bahwa sang bayi itu adalah dirinya sendiri. Dia hidup bersama ayahnya, bertumbuh menjadi besar dan berjuang mencapai mimpi karena ibunya sangat mencintainya, memberinya hidup dan tidak takut mengorbankan hidupnya untuk anaknya.
Perempuan dari Kanaan dalam Injil rela menerima “perlakuan” yang tidak menyenangkan dari Yesus ketika memohon kesembuhan anak perempuannya yang kerasukan setan dan sangat menderita.
Dia tahu asalnya di luar umat Yahudi. Dia tidak masuk hitungan untuk mendapatkan rahmat dan belas kasih Allah.
Tapi dia mempunyai iman kepada Yesus yang menggerakkan dia untuk mengorbankan “harga diri” luar Yahudi untuk kesembuhan anak perempuannya. Baginya, kesembuhan anak perempuannya adalah bukti kasihnya sebagai seorang ibu.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 3 Agustus 2021: Tuhan Datang
Konteks zaman agama Yahudi itu sejujurnya “memaksa” Yesus untuk menurutinya walau hal itu tidak mengalahkan belas kasih dan kerahiman-Nya.
Yesus adalah orang Yahudi yang tidak boleh berkontak dengan orang lain di luar agama Yahudi. Seorang pria Yahudi pun tidak berdialog dengan perempuan yang bukan istri atau keluarganya di ruang publik.
Yesus menghargai tradisi dan menghormati budaya orang Yahudi. Tapi, pada akhirnya Yesus memuji iman wanita itu. Sesuatu yang bisa saja dianggap “berlebihan” oleh orang-orang Yahudi dan bahkan penyembuhkan anak perempuannya. Akhirnya, belas kasihan mengatasi perbedaan dan kasih menaklukkan budaya diskriminasi rasial.
Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik hari ini
Rabu 4 Agustus 2021
Tidak Menyerah
Pater Steph Tupeng Witin
Pesta St. Yohanes Maria Vianney
bacaan Injil
Renungan katolik
Renungan Harian
bacaan renungan katolik
renungan harian katolik 2021
Renungan Kristen Katolik
Pos Kupang Hari Ini
POS-KUPANG.COM
Berita NTT terkini
Agustinus Sape
Renungan Harian Katolik Minggu 29 Januari 2023, Bersukacitalah Sebab Besarlah Upahmu di Surga |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Minggu 29 Januari 2023, Berbahagialah Orang yang Miskin di Hadapan Allah |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 28 Januari 2023, Guru, Engkau Tidak Peduli Kalau Kita Binasa? |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 28 Januari 2023, Kalau Ingin Menjadi Besar Hendaklah Menjadi Pelayan |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 28 Januari 2023, Jangan Takut, Melainkan Percayalah |
![]() |
---|