Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 3 Agustus 2021: Tuhan Datang

Baru pada jam tiga malam, Tuhan datang. Ia berjalan di atas air laut. Para rasul telah kehilangan harapan.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Renungan Harian Katolik Selasa 3 Agustus 2021: Tuhan Datang (Mat 14: 22-36)

Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD

POS-KUPANG.COM - Tuhan sedang berdoa di atas bukit. Sendirian. Ketika itu hari sudah malam. Ia melihat perahu para murid-Nya terombang-ambing dipermainkan gelombang laut karena angin sakal.

Baru pada jam tiga malam, Tuhan datang. Ia berjalan di atas air laut. Para rasul yang telah lama diombang-ambingkan gelombang dan angin sakal telah kehilangan harapan.

Ketakutan begitu menguasai diri. Kematian semakin akrab. Mungkin banyak yang tidak siap dirobek kulitnya oleh ikan-ikan kelaparan. Maka Tuhan pun dikira hantu (Mat 14: 26).

Memang, dalam suasana gelap, pikiran jadi kalut dan Tuhan seolah menyingkir ke tepi pantai. Para rasul tidak hanya mengira Yesus itu hantu, tapi berteriak-teriak ketakutan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 3 Agustus 2021: Rasa Takut

Mungkin mereka berpikir bahwa hantu itu datang menjemput mereka. Iman para rasul yang telah sekian lama bersama-sama Yesus, benar-benar berada di titik nadir.

Tuhan bersabda, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” (Mat 14:27). Suara Tuhan menggelegar di hati mereka. Suara itu melebihi deru gelombang dan angin sakal.

Suara Tuhan itu meredam ketakutan yang begitu menguasai kemanusiawian. Alam yang garang berubah tenang. Gelombang laut meneduhkan hati. Angin sakal berhenti mendadak. Hati para rasul seolah mendarat selamat di tepi pantai nan tenang.

Meski Tuhan telah datang, Petrus seakan perlu membuktikan pandangan matanya. Tuhan memintanya berjalan di atas air. Tapi akhirnya Petrus membuktikan bahwa iman yang tidak berakar pada Kristus mudah diombang-ambingkan angin dan gelombang.

Tuhan mengingatkan Petrus yang bimbang dan kurang percaya. Saat Tuhan dan Petrus naik ke perahu, angina pun reda. Gelombang berhenti menebar ketakutan. Angin sakal menjauh dari perahu para rasul dan Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 3 Agustus 2021: Confidite, Ego Sum, Nolite Timere

Kita semua dalam satu perahu tengah berlayar di tengah dunia. Sudah dua tahun kita diombang-ambingkan gelombang wabah pandemi Covid-19.

Kita telah kehilangan banyak anggota keluarga, sanak saudara, kenalan, sahabat dan kekasih. Mereka pergi tanpa kita sangka dan duga.

Kita sendiri tidak pernah menemani dalam saat akhir hidupnya. Mereka sendirian menderita dalam ruang tertutup, berteman dengan kabel-kabel nirnurani dan petugas kesehatan yang dibalut APD ketakutan.

Tiap hari gelombang itu makin membesar memakan korban. Dalam perahu, kita mendengar raungan kematian dari sirene ambulans yang membelah keheningan kota sambil membawa pergi entah siapa lagi menuju lokasi di luar perhatian.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 2 Agustus 2021: Tetap Bersyukur

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved