Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 3 Agustus 2021: Tuhan Datang
Baru pada jam tiga malam, Tuhan datang. Ia berjalan di atas air laut. Para rasul telah kehilangan harapan.
Mungkin ada di antara kita yang mau mengambiil sikap berani penuh risiko seperti Santo Petrus: mendatangi Tuhan sambil berjalan di atas “laut” kebimbangan keragu-raguan.
Selalu saja ada ketakutan yang tertancap di ujung keberanian. Apakah Tuhan ada di sana untuk mengulurkan tangan-Nya menyelamatkan aku? Apakah Tuhan masih menghardik kebimbangan dan keraguan imanku yang terus diganggu ketakutan raungan sirene ambulans?
Meski semua dalam satu perahu, tiap-tiap orang berusaha mengamankan keselamatannya. Jaga jarak. Sesering mungkin mencelupkan tangan ke dalam air laut. Tetap memakai masker.
Itulah “taurat” masa normal baru selama masa pandemi Covid-19 ini. Kita hidup dalam sebuah dunia yang tampak sepi, tapi penuh pergolakan dan ketakutan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 1 Agustus 2021, Minggu Biasa XVIII: Percaya Dia
Lorong-lorong lengang. Tak ada orang yang berteriak-teriak lagi di jalan-jalan. Rumah-rumah ibadah kosong. Lonceng gereja berdentang dalam sunyi. Suara adzan yang meraung kini seperti mendesah ketakutan.
Virus ketakutan itu begitu leluasa meneror kehidupan. Manusia yang begitu bangga menepuk dada karena telah begitu maju dalam teknologi, ternyata begitu keropos, tak berdaya dan takluk di bawah sebuah virus yang tidak pernah terlihat tapi begitu nyata berjalan-jalan di dalam tubuh manusia untuk mengakhirinya kalau imun tubuh tidak lagi kuat. Sadis.
Menurut Paus Fransiskus, saat ini kita membutuhkan Tuhan seperti pelaut kuno yang mengandalkan bintang-bintang. Kita harus mengundang Yesus masuk ke dalam perahu kehidupan kita. Kita serahkan kepadaNya ketakutan kita, supaya Dia menang atas ketakutan.
Seperti para murid, kita akan mengalami itu, bersama Dia di dalamnya dan perahu itu tak akan karam. Tuhan punya kuasa besar mengubah segala sesuatu yang terjadi pada kita, termasuk hal yang buruk, menjadi hal yang baik.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 2 Agustus 2021: Mukjizat
Dia membawa ketenangan di tengah badai, karena bersama Dia hidup takkan pernah mati.
Tuhan menantang kita melalui badai wabah pandemi Covid-19 ini. Di tengah-tengah badai, Ia mengundang kita untuk membangkitkan dan menghidupkan solidaritas dan harapan yang sekian lama dikikis ketakutan.
Solidaritas dan harapan mampu memberikan soliditas, dukungan, dan makna pada saat-saat ini ketika segala sesuatu tampak seperti hendak karam.
Injil hari ini menegaskan kembali kebenaran iman bahwa Allah selalu mengambil inisiatif untuk menyelamatkan manusia. Peristiwa kedatangan Yesus di tengah malam, saat para rasul berjuang menembus badai adalah kisah nyata yang membuktikan kebenaran ini.
Malam dan angin sakal merupakan simbol kekuatan kuasa gelap atau dosa yang senantiasa menghantui dan merusak kehidupan manusia.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 30 Juli 2021: “Nazareth”
Selain, karena keangkuhan dan kesombongan, manusia sering kali mengandalkan kekuatannya sendiri. Seperti Petrus. Tapi Allah tidak pernah menutup mata. Dia senantiasa mengulurkan tangan kasih-Nya untuk menolong kita. *