Peneliti Militer Ini Berani Sebut Bukan Andika Perkasa Atau Yudo Margono Jadi Panglima TNI, Cek Ini

Hingga saat ini belum ada kepastian nama menyangkut figur yang bakal menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Kolase calon Panglima TNI untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto. Dari kiri ke kanan, Jenderal TNI Andika Perkasa, Laksamana TNI Yudo Margono (Tengah) dan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. Meski tiga nama ini disebut-sebut namun yang lebih berpeluang justru kandidat yang lain. Begini kata Penelili Militer dan Keamanan, Khairul Fahmi di Jakarta, Selasa 27 Juli 2021 

"Kecuali dalam waktu dekat ada penggantian di jajaran kepala staf sehingga memungkinkan munculnya kandidat baru di luar tiga nama yang ada saat ini," kata Khairul kepada KOMPAS TV, Senin 26 Juli 2021. 

Baca juga: Bursa Calon Panglima TNI Memanas, Andika Perkasa & Yudo Margono Berpeluang, DPR RI Pilih Siapa?

Menurut dia, menjadikan tahun penyelenggaraan hajatan demokrasi sebagai variabel yang seolah-olah sangat penting dalam penentuan calon Panglima TNI, adalah residu masa Orde Baru. 

"Masa di mana TNI memiliki peran dominan dan sangat penting dalam agenda sosial politik negara dan pengelolaan pemerintahan," ujarnya.

Ia menyebut, agenda reformasi adalah menjadikan TNI sebagai alat negara yang profesional dan mumpuni dalam menegakkan kedaulatan dan keamanan nasional dengan membatasi peran dan pelibatannya di luar agenda politik negara.

"Apalagi dalam urusan-urusan politik sektoral bahkan elektoral. Saat ini, netralitas TNI mestinya adalah harga mati," katanya. 

Baca juga: Begini Sepak Terjang dan Profil Dari 3 Kandidat Yang Berpeluang Ganti Panglima TNI

Meski begitu, kata Anam, kepentingan politik itu niscaya tak terhindarkan.

Karena pergantian pucuk pimpinan di TNI merupakan sebuah proses politik.

Yang tidak patut adalah jika para bakal calon ini kemudian menggunakan instrumen atau kekuatan politik tertentu untuk memperkuat peluang untuk dipilih.

"Sulit membayangkan hal itu akan bisa terbebas dari komitmen-komitmen transaksional bahkan kontraktual," kata dia.

Baca juga: Heboh Mantan Panglima TNI Ini Bocorkan Pasukan Setan Pembasmi KKB Papua Ganas Tapi Tak Ampuh, Siapa?

Khairul Singgung Urusan LGBT

Sebelumnya, Khairul Fahmi juga sempat memberikan imbauan terhadap siapapun pengganti Hadi nanti.

Salah satunya adalah memberantas praktik lesbian, gay, biseksual, atau transgender (LGBT) di dalam tubuh prajurit TNI.

"Panglima TNI yang baru harus mampu menjawab tantangan bagaimana membangun pola pembinaan personel yang tak membuka peluang terjadinya praktik disorientasi seksual dalam kehidupan prajurit," kata Khairul kepada Kompas TV, Minggu 27 Juni 2021.

Menurut dia, muncul praktik disorientasi seksual itu merupakan sebuah risiko dari sistem pendidikan berasrama.

Baca juga: Heboh Mantan Panglima TNI Ini Bocorkan Pasukan Setan Pembasmi KKB Papua Ganas Tapi Tak Ampuh, Siapa?

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan segera pensiun.
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan segera pensiun. (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Oleh sebab itu, Panglima TNI nanti harus mencari solusi terbaik agar persoalan itu tak ada lagi, karena konsep tinggal berasrama akan selalu melekat di TNI.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved