Jokowi Gemetaran Lihat Keterisian Tempat Tidur di RS Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Jakarta, Lho?
Presiden Jokowi mengungkapkan perasannya ketika melihat keterisian tempat tidur di Wisma Atlet. Jokowi bahkan mengaku gemetaran lihat RS Darurat itu.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA – Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo mengungkapkan perasannya ketika melihat keterisian tempat tidur di Wisma Atlet - Jakarta.
Orang nomor satu di Indonesia itu mengaku gemetar dan grogi saat mengetahui keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta itu.
Di Wisma Atlet tersebut, tingkat keterisian tempat tidur mencapai 92 persen
"Pernah saya betul-betul sudah gemetar dan grogi, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit darurat itu 92 persen," ungkap Jokowi.
Baca juga: RESMI! Presiden Jokowi Perpanjang PPKM Level 4 Mulai 26 Juli hingga 2 Agustus 2021
Presiden Jokowi mengungkapkan fakta tersebut ketika berpidato di Munas Kadin yang berlangsung di Kendari, dan disiarkan langsung di kanal Youtube Kadin Indonesia, belum lama ini.
Sesuai agenda kegiatan tersebut, Musyawarah Nasional (Munas) Kadin berlangsung di Kendari, Rabu 30 Juni 2021 lalu.
Terhadap fakta yang diungkapkan Presiden Jokowi, pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan hal ini.
Menurut Rocky Gerung, di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, Presiden mestinya tidak boleh menghadiri acara yang tidak esensial.
Baca juga: Penerapan PPKM di Kota Kupang NTT akan Diperketat hingga 8 Agustus 2021, Apa Itu PPKM Level 4?
Presiden juga disoroti soal terpilihnya Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia pada 28 Juni 2021.
"Kalau presiden gemetaran atas tingginya keterisian tempat tidur di Wisma Atlet, harusnya dia batalkan semua kegiatan yang tidak esensial."
"Sama seperti keputusan yang dibuat bahwa aktivitas yang tidak esensial seharusnya dilarang 100 persen. Intinya kan di situ," ungkap Rocky.
Rocky Gerung juga mempertanyakan hal darurat apa yang membuat Presiden Jokowi mendatangi Munas Kadin di Kendari.
Baca juga: Berakhir Hari ini,PPKM Level 4 Dilanjutkan atau Dilonggarkan? Ini Kata Pengamat: Hati-hati,Beresiko!
"Menghadiri Munas Kadin itukan tidak ada esensial, tidak ada pentingnya,"
"Jadi buat apa prokes (protokol kesehatan) ditetapkan, tapi presiden sendiri melanggar prokesnya."
"Menghadiri Munas Kadin itu melanggar prokes, apapun alasannya, apalagi tidak ada urgensinya," terang Rocky.
Tiap Hari Presiden Cek Wisma Atlet
Sebelumnya diberitakan Tribunnews, Presiden Joko Widodo mengatakan setiap hari ia pasti mengecek keterisian tempat tidur di Wisma Atlet.
Baca juga: Covid-19 Hantar Sikka Masuk PPKM Level 4, Ini Tanggapan Sekda Sikka
Jokowi mengungkapkan itu lantaran menjadikan Wisma Atlet sebagai salah satu cerminan kondisi rumah sakit di Indonesia.
"Saya biasanya yang saya pakai patokan itu Wisma Atlet. Tiap jam 10, jam 12 malam, coba tanya ke sana."
"Saya selalu telepon dari Satuan Tugas atau Kolonel Arifin mengenai keterisian bed di Wisma Atlet."
"Pernah September itu 92 persen, saya betul-betul sudah gemetar dan grogi betul, 92 persen," ungkap Jokowi saat berpidato di Munas Kadin di Kendari, disiarkan langsung kanal Youtube Kadin Indonesia, Rabu 30 Juni 2021.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Terus Melonjak, Nasib PPKM Level 4? Pengamat Beri Warning: Hati-hati!
Tetapi, setelah itu, tingkat keterisian sempat kamar turun.
Ia melanjutkan, di pertengahan Januari 2021, BOR nasional sempat mencapai 66 persen.
Bahkan, di pertengahan bulan Mei, sekira 18 Mei, mencapai 15 persen.
"Kemudian di Mei pertengahan turun menjadi 28 persen. Dari 66 persen, turun menjadi 28 persen."
"Kecil sekali, hampir betul-betul keterisian tempat tidur di RS itu menjadi sangat kecil. Sudah senang sekali kita saat itu," kata Jokowi.
Baca juga: Sumba Timur Terapkan PPKM Level 4, Dandim 1601 Sumba Timur Sampaikan Strategi dan Langkah
Namun kondisi itu tak berlangsung lama, bahkan tidak sampai sebulan, BOR melonjak jadi 72 persen.
Mantan Wali Kota Solo itu menyebut saat ini BOR di Wisma Atlet sudah menyentuh angka 90 persen.
Di saat yang sama, BOR secara nasional menembus angka 72 persen.
"Begitu ada liburan, hari ini saya harus ngomong apa adanya, 90 persen. Inilah angka-angka yang harus saya sampaikan apa adanya," ucap Jokowi.
Baca juga: PENERIMA Subsidi Gaji Rp 1 Juta Hanya Pekerja di Wilayah PPKM Level 4, Berikut Daftar Wilayahnya

Ia juga menyoroti jumlah kasus Covid-19 terus bertambah secara eksponensial.
Jokowi menyebut jumlah kasus aktif telah naik lebih dari dua kali lipat.
Oleh sebab itu, untuk mengatasi lonjakan Covid-19, Jokowi akan mengejar target vaksinasi agar segera tercapai, yaitu 1 juta per hari untuk bulan Juli dan 2 juta per hari untuk Agustus.
Menurutnya, pemerintah akan menggencarkan vaksinasi untuk merespons kondisi saat ini.
Baca juga: Pemerintah Perpanjang PPKM Darurat, Kemendagri Rilis Aturan Lengkap Wilayah Termasuk PPKM Level 4
Selain itu, pemerintah berencana menerapkan PPKM Darurat.
"Nanti keputusannya apakah seminggu atau dua minggu karena petanya sudah kita ketahui semuanya, khusus hanya di Pulau Jawa dan Pulau Bali karena ada 44 kabupaten serta kota dan 6 provinsi yang nilai asesmennya 4," ungkap Jokowi. (Tribunnews.com/Maliana, Tribun Network/fik/dod)
Berita Lain Terkait Rocky Gerung
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rocky Gerung Sebut Jokowi Tak Konsisten, Gemetar Tahu Keterisian Wisma Atlet tapi Hadiri Munas Kadin