Papua Semakin Rawan, Gesekan Politik Bisa Mengundang Aksi Brutal, Begini Pesan Gubernur Lukas Enembe
Belakangan ini Papua tak hanya rawan oleh pergolakan antara TNI Polri dan KKB Papua, tetapi juga rawan aksi anarkis masyarakat.
POS-KUPANG.COM, JAYAPURA – Belakangan ini Papua tak hanya rawan oleh pergolakan antara TNI Polri dan KKB Papua, tetapi juga rawan aksi anarkis masyarakat.
Pada Kamis 15 Juli 2021 siang tadi, polisi juga merampas aneka senjata tajam yang dibawa masyarakat di daerah itu.
Razia tersebut dilakukan aparat kepolisian untuk mencegah terjadinya aksi brutal masyarakat yang bergerak dari desa menuju Wamena.
Tindakan polisi itu juga untuk menghindari pertikaian susulan yang terjadi di Sinakma, Wemena.
Baca juga: Mahasiswa Papua Serukan Perdamaian, Desak Pergolakan Senjata TNI-Polri Vs KKB Papua Harus Dihentikan
Karena para pertikaian sebelumnya, sejumlah rumah rusak dan yang lainnya terluka akibat aksi brutal oknum tak bertanggungjawab.
Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen S.Sos, MM di Wemena, mengatakan, ada banyak senjata tajam yang disita dalam razia tersebut.
Perampasan senjata tajam itu dilakukan polisi di pertigaan Jalan Trans Kimbim, Wamena, Kabupaten Jayawija.
Kapolres Dominggus Rumaropen mengatakan ada ratusan senjata tajam dan alat perang tradisonal yang sudah disita polisi.
Baca juga: Risma Murka Lalu Ancam Pindahkan PNS Ini Ke Papua Tujuannya Baik Tapi Responnya Singgung Joko Widodo
“Ada banyak senjata tajam yang dirampas polisi saat melakukan razia itu. Bagi kami ini cara terbaik untuk mencegah pertikaian susulan di Wemena.”
“Alat-alat perang yang dibawa massa berupa 8 bilah parang, 13 bilah pisau, 4 buah katapel, 13 bilah busur dan sekitar 80 anak panah,” ucapnya saat dikonfirmasi
Kamis 15 Juli 2021 pagi.
“Maksud dan tujuan untuk mewujudkan situasi di Kabupaten Jayawijaya ini tetap aman dan kondusif,” bebernya.
Baca juga: Mensos Risma Tuai Kritik & Dinilai Rasis Usai Ancam Pindahkan ASN ke Papua, Veronica Koman Tak Kaget
Sebelumnya diberitakan, bentrok antara warga terjadi Selasa 13 Juli 2021 pasca tewasnya salah satu warga di kawasan pasar Sinak, Kabupaten Jayawijata.
Bentrok yang terjadi, mengakibatkan salah satu aparat kepolisian terkenah anak panah.
Di mana saat ini polisi tersebut telah mendapatkan perawatan medis.