Papua Semakin Rawan, Gesekan Politik Bisa Mengundang Aksi Brutal, Begini Pesan Gubernur Lukas Enembe

Belakangan ini Papua tak hanya rawan oleh pergolakan antara TNI Polri dan KKB Papua, tetapi juga rawan aksi anarkis masyarakat.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Aparat kepolisian di Jayawijaya saat melakukan razia senjata tajam di Wamena Kabupaten Jayawijaya untuk mengantisipasi pelbagai hal yang tidak diinginkan. 

Politik di Papua Makin Memanas

Akhir-akhir ini, dinamika politik di Papua kian memanas. Situasi ini terjadi semenjak orang nomor satu di daerah itu menjalani perawatan medis di Singapura.

Sementara pada saat yang sama, posisi jabatan Wakil Gubernur Papua pun belum terisi semenjak Wakil Gubernur Papua meninggal dunia belum lama ini.

Kekosongan jabatan itu pun menuai polemik karena tak sedikit pihak mendesak pemerintah untuk segera mengisi kekosongan jabatan tersebut.

Baca juga: Ini Sosok Terduga Pelaku Pembunuh Juragan Emas di Papua, Pelaku Serorang Imigran Domisili di Jakarta

Gubernur Papua Lukas Enembe
Gubernur Papua Lukas Enembe (KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)

Dalam situasi tersebut,   Gubernur Papua Lukas Enembe meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan pelbagai berita di media sosial.

Melalui Juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus, Gubernur Enembe  meminta masyarakat agar tetap tenang dalam mengikuti dinamika konsolidasi rapat koalisi terkait pengisian jabatan wagub.

"Gubernur Papua Lukas Enembe berharap masyarakat memberikan kesempatan kepada koalisi untuk melakukan langkah-langkah sesuai peraturan yang berlaku, agar tidak salah pada hasil akhir," kata Rifai seperti dikutip dari Antara, Selasa 13 Juli 2021.

Menurur Rifai, Lukas Enembe juga menyampaikan terima kasih kepada koalisi yang dalam rapat belum lama ini menyatakan sikap tetap kompak dan solid mengawal kepemimpinannya sampai 2023.

Baca juga: Nasib Mengenaskan Komandan KKB Papua, Dikhianati Anak Buahnya Hingga Markasnya Dikuasai Aparat

"Gubernur Papua Lukas Enembe meminta kepada koalisi untuk selanjutnya melaksanakan rapat bersama dengan sembilan partai koalisi, guna membicarakan nama-nama sesuai peraturan yang berlaku," ujar Rifai.

Sementara itu, Lukas Enembe juga menyampaikan duka yang mendalam terhadap masyarakat Papua yang meninggal karena Covid-19.

"Oleh karena itu, Gubernur Lukas Enembe meminta masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan lebih ketat lagi, guna mencegah penyebaran Covid-19," kata Rifai.

Baca juga: Fakta- Fakta Kasus Pembunuhan Juragan Emas di Papua, Ternyata Isteri Otak Pembunuhan, Ini Motifnya

Selain itu, Lukas Enembe juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Papua yang telah mendoakan dirinya hingga dapat kembali ke Bumi Cenderawasih.

Belakangan ini, situasi tak kondusif terjadi di Papua.

Sekelompok masyarakat sipil tiba-tiba melakukan aksi anarkis di Wemena dan dalam peristiwa itu salah satu anggota polisi terkena anak panah.

Sementara pada saat yang sama, ada juga aksi unjukrasa yang dilakukan masyarakat yang menolak otonomi khusus (otsus) papua barat jilid II agar ditiadakan.

Baca juga: Beda dengan Sabu Raijua, Pilkada Yalimo Papua Berbuntut Ricuh, Kantor Pemerintah Dibakar Massa, Lho?

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved