Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Jumat 25 Juni 2021: Kemauan

"Di mana ada kemauan di situ ada jalan". Kemauan menjadi penggerak utama. Ia datang dari dalam diri seseorang yang diarahkan oleh pikiran dan perasaan

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Ia pasti dapat membaca dengan sangat jelas kemauan yang dimiliki oleh orang kusta itu.

Maka, Yesus langsung mengulurkan tangan-Nya, lalu menyentuh orang itu.

Yesus tidak lebih dulu berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir".

Tetapi Ia lebih dulu bertindak, baru sesudah itu Ia berucap kata.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Senin 21 Juni 2021: Lihatlah Titik Putih

Dengan cara ini Yesus menyatakan bahwa Ia bukan hanya "mau" menyembuhkan si kusta itu, melainkan malah mengasihinya sebagai saudara yang layak diperhatikan dan dikasihi.

Untuk diketahui, kala itu kusta adalah penyakit yang sangat mengerikan.

Seseorang yang menderita kusta, dianggap berbahaya dan terlebih najis, sehingga pasti dijauhkan, disingkirkan oleh orang lain.

Nah, Yesus justru mengulurkan tangan-Nya dan menyentuh orang itu. Dengan segala risiko. Termasuk risiko disebut "najis". Karena Ia mengasihinya dan hendak menyelamatkannya secara tuntas.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Sabtu 19 Juni 2021: MELEPASKAN (Matius 6:24-34)

Dari pengalaman, kita bisa saksikan bahwa orang sering melihat dan memberi apresiasi kepada sesamanya yang memiliki "kemauan" yang baik untuk maju, sembuh, sukses.

Kita pun mengalami bahwa kalau kita mempunyai kemauan, terbuka jalan bagi kita untuk menggapai apa yang kita idamkan.

Kiranya terhadap Tuhan, di hadapan-Nya, kita selalu menunjukkan kemauan kita untuk datang sujud menyembah-Nya, untuk memohon pertolongan-Nya.

Kemauan kita yang tulus, pasti akan membuat Tuhan berbuat lebih daripada apa yang kita minta daripada-Nya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Kamis 24 Juni 2021: Menjadi Apakah Anak Ini Nanti?

Tapi dalam hidup, kita pun sering berhadapan dengan sesama yang terdorong oleh kemauannya, baik langsung atau tidak langsung, menyampaikan permohonannya, meminta pertolongan.

Apa sikap kita? Apakah ada kemauan kita untuk menanggapinya? Siap menolong? Siap berbagi? Siap mendoakan?

Dan, ini pun penting, "kemauan" kita yang lurus dan tulus, harus juga berani untuk tidak terlalu pusing dengan segala risiko apa pun, berapa pun taruhannya.*

Renungan Harian Katolik lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved