UCB Terima Bantuan Riset dan Proyek dari Bank NTT

semuanya berbasis digital untuk membudayakan generasi millenial kita dalam satu peradaban baru

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Kunjungan Bank NTT ke UCB untuk menyerahkan bantuan riset dan proyek. 

UCB Terima Bantuan Riset dan Proyek dari Bank NTT

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Universitas Citra Bangsa (UCB) menerima bantuan riset dan proyek dari Bank NTT sebesar Rp. 100 juta, Selasa, 22 Juni 2021.

Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Yayasan Citra Bina Insan Mandiri (CBIM), Benny R. Ndoenboey, Rektor UCB, Frans Salesman beserta jajaran, Direktur Utama Bank NTT, Harry A. Riwu Kaho beserta jajaran.

Rektor UCB, Frans Salesman dalam kesempatan tersebut mengatakan, bidang riset dan pengembangan harus terus dimajukan karena merupakan salah satu roh kehidupan dari perguruan tinggi.

"Komitmen kami bersama Ir Abraham Liyanto (Ketua Dewan Pembina Yayasan CBIM) ingin mewujudkan kampus ini sebagai digital university. Jadi, semuanya berbasis digital untuk membudayakan generasi millenial kita dalam satu peradaban baru, peradaban digital community," kata Frans.

Baca juga: 194 Sarjana Universitas Citra Bangsa Kupang Diwisuda, Rektor : Bisa Jadi Perutusan

Dalam perkembangannya, lanjut dia, memang UCB dituntut untuk berdaya saing.

"Lulusan - lulusan kita baik dalam negeri maupun luar negeri. Produk - produk yang kita hasilkan, alumnus kita ini terutama dibidang kesehatan, sudah memenuhi standar kualifikasi untuk rumah sakit - rumah sakit Siloam dan beberapa rumah sakit internasional jadi lulusan kita itu banyak diserap di rumah sakit Siloam Indonesia juga ada yang bekerja di Jepang, Thailand dan sebagai home care di Italia," jelasnya.

Pihaknya tidak berbangga dengan itu.

"Kita akan terus berusaha memacu meningkatkan mutu pendidikan kita sebagai salah satu gransi insurance kita," tambahnya.

Baca juga: Universitas Citra Bangsa Siapkan Mahasiswa Hadapi Masa Kritis Pandemi Covid -19, Ini yang Dilakukan

Sebelum kunjungan Bank NTT hari ini, kata Frans, sudah pernah ada diskusi dengan Abraham Paul Liyanto dan disarankan untuk mencoba mengajukan permohonan ke Bank NTT.

Frans melanjutkan, tujuan proposal yang diajukan UCB pada Bank NTT adalah riset dan perkembangan pada empat daerah tujuan wisata di NTT yakni Wae Rebo, kampung adat Bena, Sumba dan Rote.

"Yang di Rote ini kita akan mengembangkan riset kita mengapa Sasando menjadi bagian dari konstruksi bangunan di rumah adat dan atribut - atribut lainnya. Oleh karena itu Fakultas Teknik kita tugaskan untuk mengembangkan empat desa ini khusus untuk desain arsitektur umum dengan segala atribut - atributnya menjadi sebuah karya," jelas Frans.

"Kelemahan kita di Indonesia khususnya di NTT, orang misalkan datang melihat fisik tapi tidak mengerti mengapa fisik itu terjadi seperti itu. Itulah peran perguruan tinggi untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan bagi wisatawan sehingga dia harus mengerti desainnya dan bagaimana melestarikannya," lanjutnya.

Baca juga: Pegadaian Kupang dan Universitas Citra Bangsa Bangun Kerja Sama Bidang Pemasaran dan Edukasi

Sementara output dari proposal ada dua yaitu pertama untuk penelitian dan kedua kedua untuk jurnal internasional.

"Jadi kami akan publikasikan di jurnal - jurnal Pariwisata internasional agar NTT ini lebih banyak dikenal," tandasnya.

Hasil publikasi penelitian tersebut akan diseminarkan dalam seminar internasional. 

"Pembicara empat negara asing sudah dihubungi untuk menjadi narasumber bagi seminar hasil penelitian kami, akan bekerjasama dengan Universitas Mahadewa dan saya meminta kepada rektornya supaya locusnya di UCB. Itulah Kira - kira output dari proposal kami," ujarnya.

Baca juga: Universitas Citra Bangsa Konsisten Pacu Mahasiswa Manguasai Literasi Sains dan Teknologi

Mewakili seluruh civitas akademika UCB , Frans mengucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya Direktur Utama Bank NTT bersama jajaran yang telah membantu UCB mengatasi kesulitan - kesulitan untuk riset.

"Mudah - mudahan kerjasama ini akan berlanjut terus dan kami siap mempertanggungjawabkan secara fisik sehingga secara akuntabilitas dapat dipertanggungjawabkan," tukasnya. 

Ketua Yayasan CBIM, Benny R. Ndoenboey dalam kesempatan tersebut menyampaikan, Bank NTT sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan, dunia kemasyarakatan berkaitan dengan mahasiswa, siswa, guru dan para dosen.

" Kita sangat membutuhkan dukungan dari dunia perbankan dalam hal ini Bank NTT," kata Benny.

Baca juga: Profesor Frans Salesman Pimpin Universitas Citra Bangsa Kupang

"Saya mewakili Pak Abraham Liyanto, beliau di Jakarta. Saya percaya bahwa kita semua mau membangun NTT. Bank NTT juga membangun NTT dan pilar - pilar yang membangun NTT termasuk bidang pendidikan," lanjutnya.

Menurut dia, yayasan juga sebuah organisasi penyelenggara pendidikan tidak bisa berjalan tanpa dunia perbankan.

"Kita punya mimpi yang sama untuk membangun NTT khususnya bank NTT dari segi keuangan, perekonomian, saya kira dari hampir semua segi. Jadi kita di sini dunia pendidikan dan kita senang sebenarnya selama ini kita sudah didukung oleh bank NTT dalam membangun pemberdayaan manusia, membangun NTT baik kualitas intelektual maupun kualitas fisik, karena NTT juga masih kurang dalam kualitas fisik. Dia Sehat dulu baru bisa pintar. Jadi semua menjadi integrasi membangun NTT dan juga membangun kualitas SDM," urainya.

Dirut Bank NTT, Harry A. Riwu Kaho dalam sambutannya mengatakan, sampai saat ini di NTT belum ada riset yang bisa menjadi model bagi pengembangan bisnis.

Baca juga: Direktur RS. Siloam Beri Catatan Untuk Alumni Universitas Citra Bangsa Kupang

"Kita melihat peluang yang sangat besar dari dunia kesehatan, Fakultas Kesehatan. Persoalan hari ini NTT miskin selain karena kemampuan secara ekonomi, tapi tata kelola kemampuan, tata kelola pemerintah dan semua pihak masih mendominasi jadi ini peluang bersama," jelasnya.

"Model - model ekonomi kreatif bisa kita kaji bersama, kita amati bersama sehingga ada spesifikasi nilai unggul dalam proses belajar mengajar di UCB karena basicnya dimulai dari masalah kemanusiaan ini tentu akan menjadi nilai yang berbeda bagi NTT," pungkasnya.(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved