Surat Terbuka Kepada Megawati, Warga Adat Pulau Timor Minta Yeskiel Loudoe Dicopot dari Jabatan 

politik suku agama ras antar golongan (SARA) yang dilakukan oleh Kader PDIP di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.com
Meo Naek Teflopo Anbi Pah Timor atau Panglima Besar Masyarakat Adat Pulau Timor Yoseph Arianto Ludoni (tengah) membacakan surat terbuka untuk Megawati Soekarnoputri di Kupang Jumat 8 Juni 2021. Ia menyoal pernyataan Ketua DPRD Kota Kupang yang ucapannya diduga berbau SARA. 

Surat Terbuka Kepada Megawati, Warga Adat Pulau Timor Minta Yeskiel Loudoe Dicopot dari Jabatan 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Warga Adat dari Pulau Timor Provinsi Nusa Tenggara Timur menyampaikan surat terbuka kepada Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hj Megawati Soekarnoputri. 

Surat tersebut merujuk laporan dugaan politik suku agama ras antar golongan (SARA) yang dilakukan oleh Kader PDIP di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Yeskiel Loudoe

Kader PDIP yang kini menjabat Ketua DPC PDIP Kota Kupang dan Ketua DPRD Kota Kupang itu diduga telah mengeluarkan pernyataan politik yang bernuansa SARA dan melecehkan kelompok serta agama tertentu. 

Dalam surat yang dibacakan dan ditandatangani oleh Meo Naek Teflopo Anbi Pah Timor (Panglima Besar Masyarakat Adat Pulau Timor), Yoseph Arianto Ludoni pada jumat 18 Juni 2021 di Kupang, menyebut NTT terluka dan rakyat prihatin.

Baca juga: PDIP KOta Kupang Utamakan Kader Yang Masuk Struktur Partai

"Semboyan Bhineka Tunggal Ika seakan mulai sirna terkikis dari nubari. Predikat NTT sebagai oase kebhinekaan mulai tercemar," demikian Ludoni yang mewakili suku terkait di Timor. 

Ludoni menyebut, pernyataan tidak santun kader PDIP yang dimurahkan melalui video itu men dikotomi suku dan agama untuk tujuan  politik yang tidak populer.

Bahkan kader itu dengan lantang meminta media menulis pernyataannya. 

"Tersirat, sang kader secara sadar, dengan tahu dan mau melakukannya. Mencoreng martabat rakyat NTT," demikian Ludoni.

Baca juga: DPC PDIP Kota Kupang Hasilkan Lima Nama Balon Gubernur NTT

Warga Flobamora pun resah, terutama karena, sebagai seorang kader PDIP, pejabat publik sekaligus tokoh panutan yang dibesarkan dalam paham kebangsaan kebhinekaan serta memiliki integritas sejati sebagai patriot partai telah dengan sengaja merusak sistem dan tatanan nilai budaya yang dikunjungi tinggi oleh aneka suku di NTT sebagai falsafah berbangsa dan bernegara. 

Karena itu, mewakili suku terkait di Timor, Sonaf Meo Naek Teflopo Anbi Pah Timor menyampaikan lima poin sikap kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Hj. Megawati Soekarnoputri. 

Pertama, pernyataan Yeskiel Loudoe yang merupakan Ketua DPC PDIP Kota Kupang dan Ketua DPRD Kota Kupang yang diduga bernuansa SARA itu telah merusak kesakralan budaya NTT.

Selain itu dapat memicu konflik horizontal dan berpotensi mengadu domba suku maupun agama hanya untuk kepentingan sesaat.

Baca juga: PDIP Kota Kupang Yakin Raih Suara Signifikan Dalam Pilkada Kota Kupang

"Karena itu, oknum YL yang telah melukai hati rakyat NTT ini agar diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Kota Kupang dan jabatan Ketua DPC PDIP Kota Kupang," tegas Ludoni. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved