Keracunan Bakso
BREAKING NEWS : Diduga Keracunan Usai Makan Bakso, Empat Polisi di Kupang Dilarikan ke Rumah Sakit
BREAKING NEWS : Diduga Keracunan Usai Makan Bakso, Empat Polisi di Kupang Dilarikan ke Rumah Sakit
Penulis: Ray Rebon | Editor: Gordy Donofan
"Iya, beberapa hari lalu dan sudah ditangani pihak kepolisian," tandasnya.
Terpisah, Owner Bakso Kota Kupang, Kristin SP, kepada wartawan Kamis, 17 Juni 2021 menjelaskan, setelah beredarnya informasi keracunan bakso yang dialami oleh sejumlah pelanggan, dia langsung berinisiatif mendatangi Balai POM Kupang untuk memastikan, produk yang dijual mengandung bahan berbahaya atau tidak.
"Saya baru dari Balai POM dan tentunya tidak menyangkal bahwa ada kejadian pekan lalu. sebagai pelaku usaha kita ikuti proses. Saat kejadian saya lagi tidak di tempat, saya lagi di Sabu Raijua," katanya.
Menurut Kristin, Senin 15 Juni 2021, setelah pulang bertugas dari Sabu Raijua, ia ke Polres Kupang Kota sebagai pemilik Bakso Kota untuk memastikan perkembangan terkait persoalan tersebut.
Oleh penyidik, ia disuruh menunggu karena sampel produk yang dikonsumsi bahkan yang dijual di Outlet Bakso Kota sudah diambil dan sedang diuji di Balai Pom Kupang.
Baca juga: Kapolda NTT Pimpin Sertijab Empat Pejabat Utama dan Pelantikan Kapolres Malaka
"Saya disuruh tunggu nanti hasil Balai Pom Kupang keluar. Saya memang terganggu karena berita yang tiba-tiba, jadi Rabu saya langsung ke polres dan katanya jika sudah ada hasil dari Balai POM maka akan dihubungi bagaimana kelanjutan. Bahkan tadi ada penyidik kaget bahwa kok ada berita seperti ini, karena sampai dengan jam 2 saya disana belum ada hasil dari Balai POM," ujarnya.
Kristin mengaku kaget dengan informasi yang beredar di grup-grup whatsapp bahwa produknya mengandung beberapa bahan berbahaya, karena setelah dia mengecek langsung ke Balai POM, produknya belum dilakukan pemeriksaan sampel.
Namun atas nama pribadi, Kristin mengaku prihatin dan meminta maaf atas kejadian yang menimpa beberapa orang pelanggannya.
"Saya kaget karena informasi yang beredar bahwa produk saya mengandung formalin sekian persen, nitrit sekian persen dan lain-lain, setelah saya cek di Balai POM ternyata sampelnya belum diperiksa. Biarlah ini menjadi pelajaran berharga, agar kedepan kita lebih hati-hati dan lebih waspada dalam mengelola usaha apalagi di bidang kuliner," ungkapnya.
Kristin mengklarifikasi informasi yang beredar bahwa Bakso Kota mengandung formalin dan bahan berbahaya lainnya itu tidak benar.
Karena hingga saat ini hasil pemeriksaan sampel belum dikeluarkan secara resmi oleh Balai Pom Kupang.
"Informasi yang beredar bahwa Bakso mengandung formalin itu tidak benar. Seperti tahu yang saya pakai itu saya beli, tidak buat sendiri. Kecap, saos dan mie pun sama, saya beli tidak buat sendiri. Sementara daging atau pentolan kita beli daging baru mol di pasar," jelas Kristin. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon).