Keracunan Bakso
BREAKING NEWS : Diduga Keracunan Usai Makan Bakso, Empat Polisi di Kupang Dilarikan ke Rumah Sakit
BREAKING NEWS : Diduga Keracunan Usai Makan Bakso, Empat Polisi di Kupang Dilarikan ke Rumah Sakit
Penulis: Ray Rebon | Editor: Gordy Donofan
BREAKING NEWS : Diduga Keracunan Usai Makan Bakso, Empat Polisi di Kupang Dilarikan ke Rumah Sakit
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Empat anggota polisi yang bertugas di direktorat Lalu Lintas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) muntah-muntah pasca mengkonsumsi bakso akhir pekan lalu.
Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, Empat Anggota polisi yang muntah-muntah yakni, Ipda Sisilia Trisnawati, Brigpol Honi Bait, Brigpol Angel Kana dan Brigpol Jimmy Riwoe.
Mereka berempat ini sebelumnya bersama-sama mengkonsumsi bakso di Bakso Kota yang berada di Jln WJ Lalamentik, Kelurahan Oebobo, Kota Kupang, NTT akhir pekan lalu sekira pukul 12.30 Wita.
Setelah pulang ke rumah masing-masing, secara bersamaan empat anggota polisi ini muntah-muntah dan dan langsung dibawa ke IGD rumah sakit bhayangkara Titus Uly Kupang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Baca juga: 17 Pekerja Dibawah Umur di Kabupaten Sikka Diamankan Polda NTT, Ada 2 Orang Sedang Hamil
Kabar ini dibenarkan oleh Brigpol Hony Bait
"Benar, saya sempat dirawat d IGD rumah sakit bhayangkara setelah makan bakso. Saya muntah-muntah," ujar Brigpol Hony Bait saat dikonfirmasi Rabu, 16 Juni 2021.
Hal yang sama dibenarkan Direktur Lalu Lintas Polda NTT, Kombes Pol Iroth Laurens Recky, SIK.
"Iya (anggota muntah-muntah setelah makan bakso)," ujarnya saat dikonfirmasi secara terpisah, Rabu 16 Juni 2021.
Tim medis dari rumah sakit Bhayangkara dan Bid Dokkes Polda NTT pun langsung melakukan pemeriksaan food security di Rumah makan Bakso Kota tersebut.
Dari hasil pemeriksaan diperoleh hasil yakni terdapat kandungan formalin yang tinggi pada mie kuning sebesar 0,8 miligram.
Kandungan nitrit sebesar 0,6 pada daging, dan saus sambal tomat. Kandungan formalin 0,25 pada daging.
Selain itu kandungan formalin sebesar 0,8 pada mie bakso goreng serta kandungan formalin 0,6 pada tahu bakso.
Baca juga: Polda NTT Bongkar Kasus Eksploitasi Anak di THM Maumere
Sampel makanan ini telah diamankan pihak kepolisian untuk proses lebih lanjut.
Kabid Dokkes Polda NTT Kombes pol dr Sudaryono yang dikonfirmasi terpisah membenarkan kejadian ini.
"Iya, beberapa hari lalu dan sudah ditangani pihak kepolisian," tandasnya.
Terpisah, Owner Bakso Kota Kupang, Kristin SP, kepada wartawan Kamis, 17 Juni 2021 menjelaskan, setelah beredarnya informasi keracunan bakso yang dialami oleh sejumlah pelanggan, dia langsung berinisiatif mendatangi Balai POM Kupang untuk memastikan, produk yang dijual mengandung bahan berbahaya atau tidak.
"Saya baru dari Balai POM dan tentunya tidak menyangkal bahwa ada kejadian pekan lalu. sebagai pelaku usaha kita ikuti proses. Saat kejadian saya lagi tidak di tempat, saya lagi di Sabu Raijua," katanya.
Menurut Kristin, Senin 15 Juni 2021, setelah pulang bertugas dari Sabu Raijua, ia ke Polres Kupang Kota sebagai pemilik Bakso Kota untuk memastikan perkembangan terkait persoalan tersebut.
Oleh penyidik, ia disuruh menunggu karena sampel produk yang dikonsumsi bahkan yang dijual di Outlet Bakso Kota sudah diambil dan sedang diuji di Balai Pom Kupang.
Baca juga: Kapolda NTT Pimpin Sertijab Empat Pejabat Utama dan Pelantikan Kapolres Malaka
"Saya disuruh tunggu nanti hasil Balai Pom Kupang keluar. Saya memang terganggu karena berita yang tiba-tiba, jadi Rabu saya langsung ke polres dan katanya jika sudah ada hasil dari Balai POM maka akan dihubungi bagaimana kelanjutan. Bahkan tadi ada penyidik kaget bahwa kok ada berita seperti ini, karena sampai dengan jam 2 saya disana belum ada hasil dari Balai POM," ujarnya.
Kristin mengaku kaget dengan informasi yang beredar di grup-grup whatsapp bahwa produknya mengandung beberapa bahan berbahaya, karena setelah dia mengecek langsung ke Balai POM, produknya belum dilakukan pemeriksaan sampel.
Namun atas nama pribadi, Kristin mengaku prihatin dan meminta maaf atas kejadian yang menimpa beberapa orang pelanggannya.
"Saya kaget karena informasi yang beredar bahwa produk saya mengandung formalin sekian persen, nitrit sekian persen dan lain-lain, setelah saya cek di Balai POM ternyata sampelnya belum diperiksa. Biarlah ini menjadi pelajaran berharga, agar kedepan kita lebih hati-hati dan lebih waspada dalam mengelola usaha apalagi di bidang kuliner," ungkapnya.
Kristin mengklarifikasi informasi yang beredar bahwa Bakso Kota mengandung formalin dan bahan berbahaya lainnya itu tidak benar.
Karena hingga saat ini hasil pemeriksaan sampel belum dikeluarkan secara resmi oleh Balai Pom Kupang.
"Informasi yang beredar bahwa Bakso mengandung formalin itu tidak benar. Seperti tahu yang saya pakai itu saya beli, tidak buat sendiri. Kecap, saos dan mie pun sama, saya beli tidak buat sendiri. Sementara daging atau pentolan kita beli daging baru mol di pasar," jelas Kristin. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon).