Pengamat Sebut Konflik Ganjar vs Puan Direstui Megawati: Kalau Bu Mega Bilang Hitam Semua Jadi Hitam
Masih ingat perseteruan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah dengan Puan Maharani, Ketua DPR RI? Walau menyita perhatian, tapi tak dianggap konflik.
Hal itu terlihat dengan adanya sindiran Puan terhadap Ganjar saat acara di Semarang.
Puan bilang pemimpin itu harus di lapangan, bukan di medsos.
"Puan Maharani juga berani melakukan itu tampaknya sudah ada restu dari ibunya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri."
"Tanpa restu Mega, tampaknya Puan tidak senekad itu."
"Kenapa begitu? Karena sentral di PDIP itu hanya Mega."
"Semua hal di PDIP bergantung pada Mega."
"Hitam kata Mega, akan hitamlah hingga ke bawah," ulasnya.
Dengan masih sentralistisnya PDIP, lanjut Jamiluddin, maka sulit dibayangkan ada kader yang berani menghujat kader lainnya tanpa ada restu dari sang ketua umum.
Karena itu, Bambang Wuryanto dan kemungkinan kader lainnya diperkirakan akan terus melakukan serangan kepada Ganjar.
Serangan itu diduga akan berhenti, apabila Ganjar menghentikan niatnya untuk nyapres pada 2024.
"Kalau Ganjar mundur, maka niat mengantarkan Puan untuk nyapres akan terbuka luas."
"Rencana tersebut tampaknya sudah disiapkan sejak lama."
"Karena itu, tidak boleh ada kader lain yang menjadi penghalang. Siapa pun penghalangnya, termasuk Ganjar, tentu akan dilucuti," tuturnya.
Di sisi lain, Jamiluddin menilai Ganjar sebaiknya mulai melirik perahu lain (partai politik) jika tetap ingin nyapres.
Namun, kata dia, perahu lain pun akan mau mengusung Ganjar kalau elektabilitasnya luar biasa tinggi, seperti yang pernah ditunjukkan Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.
"Namun kalau elektabilitas masih seperti saat ini, tentu partai politik lain masih berpikir untuk mengusung Ganjar."
"Sebab, dengan elektabilitas di bawah 20 persen, peluang menang pada pilpres masih kecil."
"Jadi, kalau elektabilitasnya tidak yakin mencapai 30 persen ke atas, sebaiknya Ganjar tetap bertahan di PDIP."
"Risikonya Ganjar harus mengubur keinginannya nyapres 2024," papar Jamiluddin.
Ganjar Langgar Etika
Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto menjelaskan alasan tidak undangnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dalam acara partai di Kantor DPD PDIP Jateng, Kota Semarang, Sabtu 22 Mei 2021.
Acara itu turut dihadiri Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani.
Menurut pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu, ada etika yang telah dilanggar oleh Ganjar.
Di mana ada keinginan Ganjar untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024, yang hal itu dinilai terlalu ambisius.
Padahal, persoalan pencapresan merupakan ranah Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri.
"Kunci politisi itu adalah memahami keinginan seseorang."
"Kalau itu sesuai dengan tata krama, fatsun etika."
"Tetapi ada wilayah yang kita mesti hati-hati."
"Kalau wilayah aku pengin jadi calon presiden itu wewenangnya Bu Ketum," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 25 Mei 2021.
Berita Terkait Lainnya Ada Di Sini
(*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Megawati yang Tentukan Ganjar Pranowo vs Puan Maharani untuk Capres 2024, Instingnya Dikenal Tajam