Pengamat Sebut Konflik Ganjar vs Puan Direstui Megawati: Kalau Bu Mega Bilang Hitam Semua Jadi Hitam
Masih ingat perseteruan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah dengan Puan Maharani, Ketua DPR RI? Walau menyita perhatian, tapi tak dianggap konflik.
Menurut Kristiadi, Megawati sudah kenyang asam garam. Terutama di dunia perpolitikan tanah air.
Sehingga, diyakininya persoalan internal partai akan selesai di tangan Megawati.
"PDIP bisa jadi begini karena perjuangan, tetesan air mata, dan cucuran darah. Bagaimana Orde Baru menggilas PDIP dengan mesin negara, tidak bisa, sampai ada namanya 27 Juli. Itu pun tetap enggak bisa lagi," kata Kristiadi.
Sebelumnya, Puan sempat menyindir 'pemimpin medsos' dalam pidato pengarahan kepada kader PDIP Jateng jelang Pemilu 2024 di Semarang, Sabtu 22 Mei 2021.
Dalam acara pengarahan Puan itu, Ganjar tak diundang. Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto beralasan tak simpatik dengan Ganjar yang tampak ambisius ingin maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Perseteruan itu pun mencuat ke publik. Namun, Ganjar Pranowo membantah berkonflik dengan Puan Maharani.
Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut kisruh yang terjadi antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani adalah dinamika politik biasa.
Klaim Sudah Direstui Megawati
Sementara itu M Jamiluddin Ritonga, pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, menilai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bakal semakin disudutkan oleh PDIP.
Jamiluddin merujuk kisruh internal PDIP dengan Ganjar.
PDIP menilai Ganjar terlalu ambisius maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
"Kisruh di PDIP, khususnya antara Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDIP Bambang Wuryanto dengan Ganjar Pranowo, tampaknya kian memanas."
"Bambang Wuryanto terlihat makin menyudutkan Ganjar Pranowo," ujar Jamiluddin kepada wartawan, Rabu 26 Mei 2021.
Menurut pengamatan Jamiluddin, Bambang Wuryanto berani melakukan tindakan itu tampaknya bukan atas inisiatif sendiri.
Dia melihat ada indikasi, serangan tajam Bambang Wuryanto atas restu Puan Maharani.