Juri Festival Desa Binaan Bank NTT: Sektor Pariwisata & Aktivitas Ekonomi Mikro Desa Hadakewa Hidup

Juri Festival Desa Binaan Bank NTT: sektor pariwisata & aktivitas ekonomi mikro Desa Hadakewa hidup

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Juri Festival Desa Binaan Bank NTT, Stenly Boymau, Staf Pemasaran Kredit Mikro Bank NTT, Lavny Septyani Nanesi, Wakil Pimpinan Cabang Bank NTT Lewoleba Petrus Soba Lewar, dan Kepala desa Hadakewa Klemens Kwaman berpose bersama di Jeti Desa Hadakewa, Selasa (8/6/2021). 

Peserta yang mengikuti Festival ini dinilai oleh enam dewan juri yang terdiri dari Regulator/Bank Indonesia Handrianus P Asa; Ketua Kadin Provinsi NTT Abraham Paul Liyanto; Akademisi/Dosen Dr James Adam; Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Joni Lie Rohi Lodo; Regulator/ Otoritas Jasa Keuangan Dony Prasetyo; dan Konsultan Humas Bank NTT Stenly Boymau.

Pada Selasa, 8 Juni 2021, salah satu juri Stenly Boymau, dan Staf Pemasaran Kredit Mikro Bank NTT, Lavny Septyani Nanesi berkesempatan melihat langsung desa binaan Bank NTT Cabang Lewoleba di desa Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata.

Ditemani kepala desa dan jajaran pimpinan Bank NTT Lewoleba, keduanya diajak menjajal paket wisata Hadakewa Night Paradise dan melihat langsung proses produksi ikan teri Hadakewa dari dekat.

'Hadakewa Night Paradise' Mampu Datangkan Jutaan Rupiah ke Desa Hadakewa

Hadakewa Night Paradise' kini jadi salah satu tempat tongkrongan baru bagi masyarakat Lembata. Lokasi wisata di tepi pantai Hadakewa ini dibuka oleh pemerintah desa dan mampu menyedot banyak pengunjung terutama dari Kota Lewoleba.

Paket lengkap wisata disediakan. Mulai dari kuliner lokal dengan suasana pantai dengan beragam lampu hias, outbond, snorkling dan coffee on the boat atau paket ngopi di atas perahu.

Sejak dibuka secara resmi pada Februari 2021 lalu, ratusan pengunjung sudah menikmati paket wisata yang ditawarkan tersebut. Lokasi ini pun jadi tempat swafoto instagramable yang kini sedang tren di Kabupaten Lembata.

Kepala Desa Hadakewa Klemens Kwaman mengatakan pengunjung wisata Pantai Hadakewa tidak pernah sepi. Bahkan, pada hari Sabtu dan Minggu pengunjung bisa mencapai angka tertinggi yakni 600 orang.

Selain menikmati kuliner lokal seperti Nasi Bakar Ikan Teri, Putu, Ubi Rebus, ubi Goreng, Mudu Teri Hadakewa, Lawar Teri Hadakewa, Lawar Siput dan ikan bakar, kebanyakan mereka ingin melepas penat dengan menikmati suasana malam tepian pantai yang romantis.

Menurut Klemens, dengan jumlah pengunjung yang padat pemasukan bersih yang masuk bisa mencapai jutaan rupiah.

Dia merincikan, pada Sabtu dan Minggu penghasilannya mencapai Rp 10 juta setiap malam. Intensitas pengunjung agak berkurang pada Senin-Rabu, tetapi kata dia, setiap hari selalu ada pemasukan.

Dengan penghasilan seperti ini, tambah Klemens, pemerintah desa sudah mampu mendatangkan uang jutaan rupiah dari luar ke dalam Desa Hadakewa, selain mampu mempekerjakan sebanyak 31 warga desa. Kawasan wisata yang berada di Kecamatan Lebatukan ini mulai dibuka sejak pagi hingga malam hari pukul 10.00 Wita.

"Kita pekerjakan anak anak Hadakewa. Dari anak muda sampai orangtua. Ini pemberdayaannya luar biasa," kata Klemens, beberapa waktu lalu.

Katanya, konsep Hadakewa Night Paradise sudah dirancang sejak lama dan memanfaatkan dana desa tahun anggaran 2020 dan 2021.

Dia mengakui ada banyak tantangan yang dihadapi ketika membangun kawasan wisata ini. Namun, dia tetap optimistis konsep wahana wisata ini bisa menguntungkan warga desa Hadakewa.

"Kami sudah berusaha memaksimalkan anggaran yang sedikit," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved