China Uji Kesiapan Militer Malaysia, Terbukti Tak Sanggup Bisa Pertahankan Kedaulatan Negeri Jiran
Sebanyak 16 pesawat militer tia-tiba menerobos garus pertahanan Malaysia . Hasilnya, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengetahui kekuatan militer
POS KUPANG.COM -- Sebanyak 16 pesawat militer tia-tiba menerobos garus pertahanan Malaysia . Hasilnya, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengetahui kekuatan militer negeri jiran itu
Dengan kekuatan itu, China sudah memprediksi kekuatan yang dimiliki Malaysia hingga bisa dengan cepat menghancurkan militer Malaysia
China telah sekali lagi 'meregangkan otot' melawan klaim Malaysia di Laut China Selatan.
Kali ini menggunakan kekuatan udara, tidak dengan cara biasa menggunakan milisi maritim lewat kapal-kapal coast guard
31 Mei siang, angkatan udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) menerbangkan 16 pesawat, antara lain pesawat multiperan Ilyushin Il-76 dan Xian Y-20 di atas zona maritim Malaysia yang dekat dengan Sarawak
Dilansir dari The Diplomat, menurut Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF), skuadron pesawat PLAAF terbang dalam formasi taktis dan melwati Karang Luconia Selatan yang masuk dalam wilayah Malaysia.
Baca juga: Kasus Covid Tinggi, Malaysia Lockdown, Warga Perbatasan Rasakan Dampak, Ongkos Beli Sembako Mahal
Baca juga: Jet Tempur Malaysia Cegat Pesawat Militer China Saat Akan Masuk Kalimantan, Ini Jawaban Beijing
Baca juga: Malaysia Siaga, 16 Jet Tempur China Terbang di Lepas Pantai Kalimantan Bagian Utara, LCS Memanas
Baca juga: Kasus Covid-19 di Malaysia Makin Ganas, Kasus Harian Baru Diprediksi Tembus 13 Ribu Perhari

Karang itu juga masuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) tapi diklaim oleh China sebagai bagian dari klaim sembilan garis putus-putus.
Ground control RMAF menghubungi jet tempur PLAAF untuk identifikasi dan tujuan terbang tapi tidak dijawab.
Hal tersebut menyebabkan RMAF meluncurkan jet tempur ringan (LCA) Hawk 208 untuk mengenali jet tempur China.
Setelah berhadapan dengan LCA RMAF , jet tempur PLAAF terbang kembali ke pangkalannya.
Ketegangan terbaru ini tidak lain dikarenakan China ingin menguji respon pertahanan udara Malaysia, dan juga mengumpulkan intelijen elektronik seperti radar RMAF dan waktu respon mereka.
Bisa juga menjadi strategi China untuk meraih kontrol hampir di seluruh Laut China Selatan.
Beberapa tahun belakangan, China telah mengirim kapal coast guard dan militan maritim secara teratur ke ZEE Malaysia.
Pada April 2020, China mengirim kapal survey, Haiyang Dizhi 8, dengan 10 kapal coast guard dan militan maritim untuk bayangi kapal eksplorasi Petronas yang berlayar 324 km dari pantai Malaysia.
Hal ini tidak lewat oleh mata Amerika Serikat (AS), yang kemudian Angkatan Laut AS dan Angkatan Laut Australia mengirim armada kecil kapal tempur ke tempat tersebut guna memeriksa operasi maritim China.