Direktur PDAM SoE Enggan Berkomentar Soal Perintah Wakil Bupati TTS Cabut Laporan Polisi
Direktur PDAM SoE, Lily Hayer yang dimintai komentarnya terkait perintah Wakil Bupati TTS, Jhony Army Konay untuk mencabut laporan polisi
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
Wakil Bupati (Wabup) TTS, Jhony Army Konay memerintahkan Direktur PDAM Soe, Lily Hayer untuk secepatnya mencabut laporan polisi dugaan pengurusan jaringan pipa.
Jika tidak segera dicabut, Wabup Army mengancam akan mencopot Lily dari jabatannya.
"Saya perintahkan segera cabut laporan itu, atau saya cabut dari jabatannya," tegas Wabup Army dalam rapat klarifikasi yang di ruang komisi II DPRD TTS yang juga dihadiri pihak PDAM Soe.
Namun sayangnya, dalam rapat klarifikasi tersebut Lily Hayer justru tak hadir.
Wabup Army menyesalkan langkah yang diambil pihak PDAM Soe dalam menyelesaikan persoalan di Desa Bonleu. Mirisnya lagi, langkah mempolisikam oknum warga Bonleu tersebut dilakukan Lily tanpa berkoordinasi dengan dirinya.
" Saya sangat sesalkan, kenapa tidak ada koordinasi dengan saya. Direktur PDAM Soe harus tahu etika juga. Saya ini wakil bupati. Saya justru tahu dari media. Saya sangat sesalkan hal ini," ujar Wabup Army.
Penyesalan terhadap langkah yang diambil pemda TTS juga disampaikan ketua komisi II, Imanuel Olin, wakil ketua komisi II, Melianus Bana, Anggota Komisi II, Antoneta Nenabu, Dominggus Beikliu dan Samuel Sanam.
Hanya Lorens Jehau, Anggota Komisi II DPRD TTS dari Fraksi Golkar yang mendukung langkah pemda TTS mempolisikan oknum masyarakat Bonleu yang menutup sumber mata air Bonleu.
Menurut mereka, dalam menyelesaikan masalah Bonleu Pemda TTS seharusnya mengutamakan pendekatan humanis. Dialog seharusnya dikedepankan dalam menyelesaikan persoalan tersebut bukannya mempolisikan masyarakat.
Oleh sebab itu, hari Kamis mendatang, pemda TTS bersama DPRD TTS akan turun ke Desa Bonleu guna melakukan dialog dengan tokoh adat, tokoh masyarakat dan masyarakat Bonleu. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)