BREAKING NEWS: Tak Ada Mobil Ambulans di RSUD Larantuka, Keluarga Muat Jenazah Pakai Pickup

Tak Ada Mobil Ambulans di RSUD Larantuka, Keluarga Muat Jenazah Pakai Pickup Lantaran tak dilayani pihak RSUD Larantuka, jenazah Benediktus Boli Hayon

Editor: Ferry Ndoen
zoom-inlihat foto BREAKING NEWS: Tak Ada Mobil Ambulans di RSUD Larantuka, Keluarga Muat Jenazah Pakai Pickup
POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA
Jenazah Benediktus Boli Hayon saat dimuat di mobil pickup oleh keluarga

Tak Ada Mobil Ambulans di RSUD Larantuka, Keluarga Muat Jenazah Pakai Pickup

POS-KUPANG.COM,LARANTUKA- Nasib miris dialami keluarga asal dusun Lewobele, desa Wotan Ulumado, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. Lantaran tak dilayani pihak RSUD Larantuka, jenazah Benediktus Boli Hayon terpaksa dimuat menggunakan mobil pickup, Selasa 25 Mei 2021, sekitar pukul 19.00 WITA. 

Salah satu keluarga, Ruth Wungubelen menuturkan, kejadian itu berawal dari pada Selasa 25 Mei 2021 malam, almarhum Benediktus Boli Hayon meninggal dunia di RSUD Larantuka

Sebagaimana biasa, keluarga kemudian menyelesaikan seluruh proses administrasi termasuk membayar jasa pelayanan mobil ambulans guna menghantar jenazah ke pelabuhan Larantuka.

Sembari menunggu jenazah diurus oleh petugas di kamar jenazah, keluarga lalu menemui petugas yang ada di UGD untuk menyiapkan mobil ambulans.

Kepada keluarga, petugas meminta keluarga bersabar karena masih menghubungi  sopir ambulans. Tak berselang lama, petugas beralasan lagi bahwa mobil ambulans dipakai melayani pasien Covid, sehingga mobil masih di semprot disinfektan.

Baca juga: Penjelasan Kadis Kesehatan TTS Dokter Irene Terkait Lambatnya Realisasi Vaksinasi di TTS

Baca juga: Rampas Sepeda Motor di Kota Kupang, Terduga Pelaku Dibekuk di Kabupaten TTS

"Karena masih alasan, salah satu keluarga kami sempat protes. Saya sendiri juga langsung meminta ke UGD.  Keluarga seolah menjadi pengemis memohon kepada petugas UGD, baik sebelum maupun sesudah jenazah selesai dimandikan agar mobil ambulance bisa ke kamar jenazah supaya diantar ke pelabuhan Larantuka," ungkapnya kepada wartawan, Kamis 27 Mei 2021. 

Karena menunggu hingga pukul 11 malam dan tidak ada kepastian, keluarga terpaksa mencari mobil pickup untuk  menaikan peti jenazah ke mobil pick up dan diantar ke pelabuhan Larantuka menuju Tobilota. 

"Berdasarkan informasi yang saya terima, mobil ambulance ada dua di RSUD, namun satu dalam kondisi rusak, sehingga yang beroperasi hanya satu dan digunakan juga untuk melayani pasien Covid," katanya. 

Baca juga: Guna Temukan HP Korban Pembunuhan Marsela Bahas, Polisi Turunkan Anggota Brimob

"Rumah sakit Larantuka hanya memiliki satu mobil ambulance? Lalu digunakan oleh pasien umum dan pasien Covid?Pantas saja jenazah yang ditetapkan sebagai pasien Covid selalu menjadi polemik dan dipersoalkan. Inilah nasib rakyat biasa sudah bayar ambulance sekalipun tapi tetap tidak terlayani," tegasnya. 

Ia berharap kejadian yang dialami keluarganya tidak terjadi lagi pada pasien lainnya. 

"Direktur RSUD saya berharap kejadian ini yang pertama dan terahkir, apalagi terjadi pada keluarga yang lain khususnya  dari pulau. Apalagi peristiwa kematian terjadi di malam hari. 

Baca juga: BREAKING NEWS : Sidang LKPj Walikota Kupang Tersendat, Masyarakat Gelar Demonstrasi

Direktur RSUD seharusnya sadar bahwa ketersediaan sarana yang memadai harus dikonsolidasikan agar tidak mengorbankan nakes yang menjadi ujung tombak pelayanan," tutupnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda) 

Jenazah Benediktus Boli Hayon saat dimuat di mobil pickup oleh keluarga
Jenazah Benediktus Boli Hayon saat dimuat di mobil pickup oleh keluarga (POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved