Sosok di Militer Ini Dipandang Layak Jadi Calon Presiden, Punya Jabatan Mentereng di Parpol, Siapa?

Belakangan ini dua tokoh militer di Tanah Air menjadi sosok yang dinilai punya peluang besar menjadi calon pemimpin menggantikan Presiden Joko Widodo.

Editor: Frans Krowin

POS-KUPANG.COM - Belakangan ini dua tokoh militer di Tanah Air menjadi sosok yang dinilai punya peluang besar menjadi calon pemimpin menggantikan Presiden Joko Widodo.

Figur yang amat berpeluang sebagai Capres 2024 tersebut, diungkapkan oleh Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga.

Dia menyebutkan, ada empat sosok di militer yang berpeluang menggantikan posisi Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia 

Empat sosok tersebut, yakni Andika Perkasa, Gatot Nurmantyo, Prabowo Subianto dan Agus Harimurti Yudhoyono atau biasa disapa AHY.

Namun dari empat nama sosok yang berlatarbelakang militer tersebut, hanya dua sosok yang punya peluang besar.

Dua sosok tersebut, kata Ritonga, merupakan figur yang saat ini mengemban jabatan mentereng di partai politik (parpol).

Dua sosok tersebut, yakni Prabowo Subianto dan Agus Harimurti Yudhoyono, putra sulung mantan Presiden Indonesia, Bambang Susilo Yudhoyono.

Saat ini, Prabowo Subianto merupakan pembantu Presiden Jokowi yang mengemban tugas sebagai Menteri Pertahanan RI.

Selain jabatan mentereng tersebut, Prabowo Subianto juga mengemban jabatan sebagai Ketua Umum Partai Gerindra.

Sedangkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), selain berlatarbelakang militer, AHY juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrat.

Peluang-peluang itulah, kata Ritonga, yang memudahkan Prabowo Subianto maupun AHY untuk diusung sebagai calon presiden pada Pilpres tahun 2024 mendatang.

Baca juga: Muhaimin Iskandar berpeluang Besar Maju Capres 2024, Faktor Jokowi dan NU jadi Penentu

Baca juga: Poros Hambalang, Teuku Umar, Cikeas atau Brawijaya, Siapa Terkuat? Ini Arah Koalisi Capres 2024

Baca juga: Geser Ganjar, Anies Baswedan Jadi Capres 2024 Pilihan Milenial Menurut Survei, PKS Bilang Begini

Namun, elektabilitas Gatot hingga saat ini masih terbilang rendah, sehingga peluang ia dilirik partai politik kecil.

"KAMI, organisasi yang menaunginya, tampaknya belum cukup kuat untuk menaikkan elektabilitasnya."

"Koalisi oposisi nonpartai yang coba dibangun, juga tak cukup untuk meningkatkan bargaining politik Gatot Nurmantyo untuk nyapres," terang Jamiluddin, Minggu 23 Mei 2021.

Sementara untuk Andika Perkasa, kata Jamiluddin, sangat disayangkan jika memaksakan diri berpartisipasi dalam Pilpres 2024.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved