Alasan 3 Pimpinan DPRD Lembata Tak Hadir Saat Unjuk Rasa Aliansi Rakyat Lembata Bersatu InginDialog

Ini Alasan 3 Pimpinan DPRD Lembata Tak Hadir Saat Unjuk Rasa Aliansi Rakyat Lembata Bersatu Ingin Dialog

Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Aktivis senior Kanisius Soge sedang berorasi di depan Kantor DPRD Lembata, Kamis, 20 Mei 2021. Massa Aliansi Rakyat Lembata Bersatu melakukan unjuk rasa di tiga titik yakni di Kejaksaan Negeri Lembata, Polres Lembata dan DPRD Lembata. 

Ini Alasan 3 Pimpinan DPRD Lembata Tak Hadir Saat Unjuk Rasa Aliansi Rakyat Lembata Bersatu Ingin Dialog

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM-LEWOLEBA-Perwakilan massa Aliansi Rakyat Lembata Bersatu melakukan audiensi dengan 13 Anggota DPRD Lembata di Lobi Gedung DPRD Lembata, Kamis, 20 Mei 2021. Dialog dengan para wakil rakyat ini dilakukan dalam rangkaian aksi unjuk rasa di Kejaksaan Negeri Lembata, Polres Lembata dan Kantor DPRD Lembata.

Sayangnya, audiensi membahas sejumlah tuntutan rakyat ini sama sekali tidak dihadiri oleh tiga orang pimpinan DPRD Lembata. Hal ini menimbulkan kekecewaan para demonstran dan juga sesama Anggota DPRD Lembata yang hadir saat itu.

Ketua Komisi III DPRD Lembata Anton Leumara bahkan menyampaikan kekecewaannya karena tiga orang pimpinan lembaga tidak hadir saat rakyat membutuhkan.

"Baru pertama kali dalam sejarah lembaga, tiga orang pimpinan tidak ada saat rakyat butuh," ujarnya kepada wartawan.

Saat unjuk rasa di depan gedung DPRD Lembata, banyak pendemo secara terang-terangan menyatakan kekecewaan mereka atas absennya tiga orang pimpinan lembaga dan sejumlah wakil rakyat.

Baca juga: Kapolres Lembata Tindak Lanjut Tuntutan Pendemo Soal Korupsi Awololong

Baca juga: Lima ASN yang Ditahan Kejari Sumba Timur, Bupati Khris Praing : Kita Hargai Proses Hukum

Ketua DPRD Lembata, Petrus Gero saat itu dilaporkan sedang berada di Kota Kupang untuk urusan dinas. Politisi Partai Golkar tersebut belum menjawab pesan Pos Kupang untuk klarifikasi dan penjelasan atas ketidakhadirannya.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Lembata Fransiskus Gewura yang dihubungi Pos Kupang, Jumat kemarin, menegaskan bahwa pada saat aksi unjuk rasa itu, dirinya sedang mengikuti agenda pertemuan di Kantor Kesbangpol Kabupaten Lembata. 

Sedangkan Wakil Ketua II DPRD Lembata Ibrahim Begu kepada Pos Kupang, menjelaskan sudah sejak hari sebelumnya dia berada di tanah relokasi pengungsi Ile Ape. 

"Saya kemarin ada di lapangan. Sudah sejak dua hari sebelumnya, jadi bukan tidak mau ikut tapi kita dengan Pertanahan ada turun sosialisasi dengan seluruh keluarga besar Langoday di Lewotolok," kata Politisi PKB tersebut.

Menurutnya, setelah sosialisasi itu, dia juga ikut dalam proses pengukuran tanah seluas 10 hektar di Lagadop Ile Ape untuk relokasi pengungsi.

Hal ini juga dijelaskan rekannya Yos Boli Muda di hadapan perwakilan aliansi bahwa Ibrahim Begu sedang berada di lokasi tanah untuk relokasi warga kampungnya sendiri.

Selain tiga orang pimpinan lembaga legislatif, sejumlah wakil rakyat juga tidak menunjukkan batang hidungnya saat aksi unjuk rasa tersebut.

Anton Leumara yang memandu jalannya dialog menerangkan 13 Anggota DPRD Lembata yang hadir sudah mewakili fraksi-fraksi di DPRD Lembata kecuali Fraksi Gerindra. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved