Iseng Mendaftar, Mahasiswa Undana Terpilih Jadi Mitra Muda UNICEF IndonesiaSatu - Anggota Tim Inti

Katarina Kewa Sabon Lamablawa, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undana Kupang terpilih menjadi sala

Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA/SELASA/11/05/2021
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FISIP, Undana, Katarina Kewa Sabon Lamablawa dan Tim Inti Mitra Muda UNICEF Indonesia    

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Katarina Kewa Sabon Lamablawa, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undana Kupang terpilih menjadi salah satu dari 19 tim inti Mitra Muda UNICEF Indonesia.

"Itu adalah program dari UNICEF Indonesia dimana UNICEF Indonesia memberikan kesempatan dan wadah buat anak-anak muda di seluruh Indonesia dapat berkontribusi dengan memberikan pendapat, suara, dan ide lainnya," kata perempuan yang kerap disapa Katrin ini, Selasa (11/05/2021).

Gadis hitam manis asal Flores Timur ini menjelaskan, Ureportindonesia merupakan program yang dirancang di bawah UNICEF Indonesia untuk memberdayakan orang muda untuk bersuara tentang beragam isu di lingkungan sekitar untuk mencapai perubahan positif.

"Waktu itu saya tahu ada pendaftaran Mitra Muda UNICEF Indonesia itu lewat Instagram @ureportindonesia. Jadi waktu itu saya daftar saja. Pendaftarannya secara online. Saya lupa daftarnya kapan, intinya batas pendaftaran itu tanggal 21 Maret," ceritanya.

Katrin sendiri mengaku awalnya cuma iseng mendaftar karena sejak berusia 14 tahun, Katrin sudah bermimpi untuk bisa menjadi bagian dari UNICEF.

Pada tanggal 5 April 2021 Katrin mendapat pemberitahuan melalui email bahwa dirinya lolos ketahap wawancara. 

"Nah waktu itu kan ada badai seroja, terus listrik di kost kami padam dan akses internet juga terputus. Jadi itu saya tidak tahu kalau ternyata saya dapat email begitu," ungkapnya.

"Sekitar tanggal 7 atau 8 (April) begitu baru saya bisa akses WA. Itu pun harus cari jaringan internet sampai di sekitar bandara (El Tari). Ternyata saya sudah dihubungi pihak UNICEF Indonesia via WA," lanjut Katrin.

"Terus kami mulai berkomunikasi. Saya sampaikan bahwa saya belum bisa mengikuti tahap wawancara karena ketidakstabilan jaringan. Mereka mengiyakan. Mereka sangat suportif dan memastikan bahwa saya baik-baik saja," tambahnya lagi.

 Tanggal 11 April malam Katrin pergi ke rumah temannya di Liliba yang listriknya sudah menyala untuk mendaftar kegiatan workshop jurnalistik di Maumere sekaligus melakukan wawancara dengan UNICEF Indonesia.

Katrin pun melakukan wawancaranya melalui telepon. Telepon pertama terputus karena jaringan internet belum terlalu stabil sehingga wawancara dilanjutkan dengan telepon biasa.

"Setelah wawancara itu, mereka bilang nanti akan dikabari lanjut apakah saya lolos atau tidak. Nah malam itu juga ternyata dapat kabar bahwa saya lolos. Jadilah kami 19 Mitra Muda UNICEF Indonesia," jelasnya.

19 orang ini terpilih menjadi tim inti yang bersaing dengan lebih dari 1000 pendaftar di seluruh Indonesia yang adalah anak muda dengan kategori usia 16 - 23 tahun yang fokus pada isu - isu yang relevan dengan enam sektor UNICEF Indonesia Country Programme yakni air, sanitasi dan kebersihan, gizi, kesehatan, pendidikan, perlindungan anak dan perubahan iklim.

Anggota tim inti sendiri selain dari NTT, ada yang dari Aceh, Banten, Lombok, Bone, Papua, dan daerah-daerah lain di Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved