Iseng Mendaftar, Mahasiswa Undana Terpilih Jadi Mitra Muda UNICEF IndonesiaSatu - Anggota Tim Inti
Katarina Kewa Sabon Lamablawa, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undana Kupang terpilih menjadi sala
Katrin menjelaskan, dibawah tim inti, ada tim lain yang beranggotakan 50 sampai 60 orang dan tim inti sendiri memiliki beberapa peran diantaranya, mendukung pembentukan jaringan Mitra Muda UNICEF Indonesia dengan memanfaatkan sumber daya organisasi anak muda yang ada, mewakili suara anak muda untuk memastikan suara mereka tercermin dan dipertimbangkan dalam badan pembuat keputusan untuk mempengaruhi layanan dan kebijakan pada masalah kesejahteraan anak-anak dan anak muda di tingkat lokal, nasional, regional, dan global, mengidentifikasi masalah yang relevan pada anak muda, khususnya terkait enam sektor UNICEF Indonesia yang saya jelaskan di atas tadi, Kak.
Ini termasuk topik lintas sektor seperti partisipasi, pemberdayaan gender, dan insklusif disabilitas, berpartisipasi dan memberi saran kepada staf program UNICEF Indonesia untuk memastikan partisipasi anak muda dalam identifikasi, desain, penyampaian, pemantauan, dan evaluasi sosial umtuk masalah yang mempengaruhi anak muda dan komunitas mereka dan bersama-sama dengan UNICEF Indonesia dalam memfasilitasi diskusi dan berbagi pengetahuan untuk anak muda.
Kerja tim ini, kata Katrin, bersifat sukarela selama satu tahun.
"Sudah beberapa kali kami pertemuan virtual, tapi kalau saya secara pribadi baru bergabung hari Sabtu, tanggal 8 Mei kemarin, karena sebelumnya saya jadi relawan bencana di Adonara dan Lembata," ungkapnya.
Saat ini, tim inti sedang dalam tahap capacity building untuk mempersiapkan semua program selama satu tahun kedepan.
"Selama satu tahun ke depan, kami akan saling berkolaborasi untuk menyuarakan suara anak - anak dan anak - anak Muda NTT, terutama terkait enam sektor di atas. Tapi untuk terperincinya seperti apa memang belum sampai ditahap situ," ujarnya.
Katrin berharap, untuk Mitra Muda, bukan cuma di NTT, tapi di seluruh Indonesia, semoga bisa mengoptimalkan wadah ini untuk berjejaring, saling berkomunikasi dan berkolaborasi dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan kehidupan yang lebih baik melalui program - program ke depan, terutama dalam menyuarakan suara - suara anak muda yang barangkali selama ini kerap terabaikan.
"Dan harapan saya juga untuk semua anak muda di mana pun berada, jangan takut untuk bersuara. Jangan takut untuk berkarya. Jangan takut untuk menunjukkan bahwa kita itu ada," pungkasnya.(cr4)
