Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Manggarai Barat Turun, Ini Penyebabnya

Jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) mengalami penurunan pasca pandemi Covid-19, Senin (10/5/2021)

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Manggarai Barat Turun, Ini Penyebabnya
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Kadis Disparbud Kabupaten Mabar, Agustinus Rinus

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) mengalami penurunan pasca pandemi Covid-19, Senin (10/5/2021).

Kadis Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Mabar, Agustinus Rinus menjelaskan, hingga 12 April 2021 jumlah wisatawan di daerah itu mencapai 6.000 lebih, 606 wisatawan diantaranya wisatawan mancanegara,, sisanya wisatawan nusantara.

"Jumlah kunjungan ini jauh sekali dengan tahun sebelumnya," katanya.

Agustinus Rinus menuturkan, sebelumnya jumlah kunjungan wisatawan tahun 2020 berjumlah sebanyak 30.000 lebih. Namun tahun ini masih dalam posisi 6.000 lebih.

Baca juga: Meninggal Karena Covid-19, Ustaz Tengku Zulkarnain Dirawat Sejak Tanggal 3 Mei 2021

Baca juga: Meski Ada SE Larangan Menggelar Pesta dan Syukuran, Sekda TTS Gelar Syukuran

"Jadi hampir 23000 lebih berkurangnya," ujarnya.

Menurutnya, tren kunjungan wisatawan dua tahun terakhir menurun jika dibandingkan tahun 2021.

Pihaknya mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo, selama tahun 2019 meningkat, jika dibandingkan pada 2018.

"Pada 2018, jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo mencapai 163.807 orang, sedangkan pada 2019 meningkat menjadi 184.206 wisatawan," paparnya.

Baca juga: Polres TTS Berhasil Bekuk Pelaku Penyekapan dan Persetubuhan di Kualin

Baca juga: Mobil Bekas Chevrolet Captiva Varian Ini Termurah Rp60 Juta pada Mei 2021, Daftar Harga Lengkap

Meningkatnya kunjungan wisatawan lanjut Rinus, berdampak pada penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Mabar.

Dijelaskannya, pada tahun 2018 penerimaan PAD dari sektor pariwisata, khusus untuk biaya retribusi mencapai Rp. 34 miliar, pada 2019 mengalami kenaikan sekitar 100 persen atau sebesar Rp. 60 miliar.

"Kenaikan ini sangat signifikan karena memang kami lakukan penertiban terhadap kapal-kapal wisata yang membawa wisatawan yang melakukan penyelaman ke dasar laut," ujarnya.

Saat, pemerintah daerah (Pemda) Mabar mendorong semua industri pariwisata untuk menerapkan protokol Cleanliness, Health, Safety, and Environment (CHSE).

Program ini, lanjut dia, berupa pelatihan dan bimbingan teknis khususnya industri hotel. Saat ini cukup banyak hotel-hotel yang sudah memiliki sertifikat CHSE.

"Memang pemulihan pariwisata ini butuh waktu yang cukup lama. Karena beberapa negara dan daerah kasus Covid-19 tinggi," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Berita Manggarai Barat

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved