Opini Pos Kupang
Konsumsi dan Produksi Pengetahuan Dunia Pendidikan di Era Pandemi
Sejak masa pendemi, pembelajaran dengan metode daring menjadi pilihan yang paling banyak dibuat
Kebaruan informasi ini bisa memberikan bobot tersendiri bagi kualitas pendidikan daring yang baik. Bahwa informasi atau pengetahuan yang diperoleh bisa dielaborasikan dengan pengetahuan lain untuk menghasilkan hal yang baru.
Tindakan ini bisa menjadi inovasi sekaligus mengembangkan kreativitas siswa dalam proses belajar secara daring di masa pendemi ini. Di sinilah produksi pengetahuan sebagaimana yang dikatakan Whitehead, dapat terjadi.
Untuk mencapai itu, paling kurang ada hal-hal yang bisa dibuat. Pertama, pengajar memberikan bahan atau merokemendasikan sumber internet entah itu berita atau tulisan, jurnal yang kredibel atau terjamin bisa dipercaya.
Namun hal ini hanya bisa terjadi apabila stok referensi dari pengajar itu sendiri banyak dan bagus. Ini jadi pekerjaan rumah yang mesti dibuat dan dimiliki seorang pengajar.
Kedua pengajar memberikan tugas atau soal yang merangsang daya nalar logis dan kritis peserta didik. Hal ini dibutukan sebab meskipun itu didasarkan pada informasi di internet, daya nalar kritis logis dan kreatifitas siswa atau mahasiswa tetap terjaga dan tidak tenggelam oleh banyaknya informasi yang mereka peroleh.
Di sini, pengetahuan atau informasi internet hanya menjadi media yang diolah memperoleh pengetahuan. Ia tidak menjadi hal utama yang ditonjolkan karena mungkin saja informasi itu tidak valid atau hoax.
Dengan melakukan hal-hal tadi, maka menjalankan pendidikan yang baik dan berkualitas bukanlah utopia pada dunia pendidikan masa pandemi ini. (*)