Wali Kota Kupang Ikut Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 yang dipimpin Mendagri
Wali Kota Kupang ikut rapat koordinasi penanganan Covid-19 yang dipimpin Mendagri
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Kanis Jehola
Wali Kota Kupang ikut rapat koordinasi penanganan Covid-19 yang dipimpin Mendagri
POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore bersama Wakil Wali Kota, Herman Man dan FORKOPIMDA Kota Kupang mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Daerah yang digelar secara virtual oleh Kementerian Dalam Negeri, dari Ruang Rapat Garuda Kantor Wali Kota Kupang, Senin (3/5/2021).
Rapat yang dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian menghadirkan beberapa narasumber yaitu Menteri Agama, Menteri Kesehatan, perwakilan Panglima TNI, perwakilan KAPOLRI, BIN, Kejaksaan Agung dan Kepala BNPB/Kasatgas Covid-19.
Mendagri, Muhammad Tito Karnavian menyampaikan Indonesia perlu belajar dari lonjakan kasus covid-19 di India yang terjadi saat ini.
Baca juga: Anggota Koramil 1618-01/Miomaffo Timur Amankan Pelaksanaan Vaksinasi Lansia dan Guru di TTU
Baca juga: Veronica Tan Ungkap Screening Covid-19, Caranya Kemudikan Mobil Wuling Jadi Sorotan, Ada Apa?
Dikatakannya saat ini pelanggaran-pelanggaran terhadap penegakan protokol kesehatan mulai terjadi terutama jelang hari raya seperti kerumunan baik pada kegiatan keagamaan, kegiatan ekonomi dan tradisi-tradisi lainnya seperti belanja di pasar, sudah ada masyarakat yang mulai mudik, tarawih tanpa menjalankan prokes dan kegiatan buka puasa bersama yang menurutnya perlu diwaspadai bersama.
Mendagri mengingatkan para kepala daerah agar jangan lengah, dan tetap melakukan kontrol terhadap perkembangan Covid-19.
Dikatakannya ada empat angka yang perlu kepala daerah tiap hari jadikan pegangan dalam mengambil kebijakan di mana angka-angka ini harus di input betul oleh satgas covid dan dinkes di daerah masing-masing.
Pertama, angka tentang tren kenaikan, Mendagri minta agar upayakan trennya melandai atau menurun, apabila naik secara signifikan eksponensial maka harus bangkit.
Kedua, angka recovery/ kesembuhan di mana saat ini angka nasional 91,3 persen. Menurutnya jika ada daerah di bawah 91,3 berarti ada masalah baik terhadap treatment, kapasitas kesehatan kurang baik ataupun testing kurang bagus.
Baca juga: Berikut Data Covid-19 di Kota Kupang Per Hari ini, 4 Mei 2021
Baca juga: Pembukaan Musrenbangnas 2021, Jokowi Tekankan Pada Penggunaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ketiga, angka kematian/ fatality rate tingkat nasional saat ini 2,7 persen. Namun menurutnya ada beberapa daerah yang sudah naik sampai diangka 4 persen dan itu berarti treatment terutama kapasitas kesehatan daerah yang harus diperkuat.
Keempat, Angka BOR (Bed occopancy rate) atau angka keterpakaian tempat tidur di rumah sakit. Mendagri menegaskan jika angka sudah diatas 50 persen segera untuk bangkit, karena menurutnya angka tersebut jika menuju 60-70 persen berarti kenaikan akan cepat karena terjadi penularan yang massif di masyarakat sehingga kapasitas kesehatan menjadi tidak kuat.
Menurutnya keempat angka ini menjadi pedoman setiap hari untuk memutuskan melakukan pengetatan terhadap 3M dan 3T ataupun juga melonggarkan kegiatan masyarakat dalam rangka peningkatan ekonomi.
Mendagri minta agar kepala daerah benar-benar memberikan perhatian terhadap perkembangan covid-19 di daerahnya agar tidak menjadi autopilot.
Ia juga menyoroti tentang keberadaan posko-posko di daerah. Dikatakannya beberapa daerah benar-benar melaksanakan PPKM Mikro dengan membentuk posko-posko secara bertingkat dari posko provinsi sampai kepada tingkat kelurahan/ desa bahkan membentuk posko kebersamaan di tingkat RT/RW.
Namun menurutnya adapula daerah yang tidak mempunyai posko sama sekali. Menurutnya kunci keberhasilan ini yaitu sinergi Kepala Daerah dengan FORKOPIMDA untuk sama-sama bertanggungjawab.