Suasana Saat Bupati Agas Pantau Kondisi Para Korban Keracunan Makanan di Nggalak Leleng
Suasana saat Bupati Agas pantau kondisi para korban keracunan makanan di Nggalak Leleng
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
Suasana saat Bupati Agas pantau kondisi para korban keracunan makanan di Nggalak Leleng
POS-KUPANG.COM | BORONG---Data terakhir sebanyak 127 orang warga Dusun Pau, Kelurahan Nggalak Leleng, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur menjadi korban keracuan makanan saat menghadiri acara kenduri (salah satu bagian dari rangkaian acara kematian) dari salah satu Warga di Dusun Pau Kelurahan Nggalak Leleng, Jumat (30/4/2021). Para korban mengalami gejala klinis berupa pusing, muntah-muntah dan diare.
Terkait kejadian ini, Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH.,M.Hum, juga turun langsung menemui dan memantau kondisi para korban yang sedang menjalani perawatan di Puskesmas Mano dan klinik Wejang Asi Mano.
Kabag Prokopim Setda Manggarai Timur, Jefrin Haryanto, kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (2/5/2021) mengatakan Bupati Manggarai Timur menyatakan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan.
Baca juga: Tingkatkan Pelayanan Maksimal, Polres Manggarai Timur Canangkan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM
Baca juga: Gelisah, Stres Emosional, Inilah Deretan Zodiak Kurang Beruntung Hari ini Minggu 2 Mei 2021
Jefrin juga menjelaskan, sebanyak 127 orang korban terlapor keracunan makanan itu sudah ditangani secara medis dan belum ada korban jiwa. Para korban dirawat di Puskesmas Mano, Klinik Wejang Asi Mano dan sebagian dirawat di RSUD dr Ben Mboi Ruteng.
Baca juga: Ingat Angel Karamoy? Begini Kabarnya Kini, Tampil Seksi di Lapangan Golf, Bikin Pria Klepek-klepek
Baca juga: 127 Warga Nggalak Leleng Keracunan Makanan, Bupati Agas Nyatakan Sebagai KLB Keracunan Pangan
Jefrin juga menjelaskan, kronologi kejadian, pada hari Jumat tanggal 30 April 2021 dilaksanakan acara kenduri (salah satu bagian dari rangkaian acara kematian) dari salah satu Warga di Dusun Pau Kelurahan Nggalak Leleng. Pada Pukul 17.00 wita diadakan misa dan dilanjutkan dengan makan malam bersama. Kemudian pada hari Sabtu tanggal 1 Mei 2021 dini hari sekitar pukul 02.00 Wita warga mulai mengalami gejala diare dan muntah-muntah. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)