Pansus DPRD TTS Tidak Temukan Adanya Aktivitas Pekerjaan di Puskesmas Panite, Simak Beritanya
Pansus LKPJ Bupati TTS, Kamis (29/4/2021) melakukan uji petik ke Desa Pollo, Kecamatan Amanuban Selatan guna melihat pekerjaan fisik pembangunan Pusk
Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
Pansus DPRD TTS Tidak Temukan Adanya Aktivitas Pekerjaan di Puskesmas Panite, Simak Beritanya
Laporan Reporter Pos-Kupang.Com, Dion Kota
POS-KUPANG.COM | SOE - Pansus LKPJ Bupati TTS, Kamis (29/4/2021) melakukan uji petik ke Desa Pollo, Kecamatan Amanuban Selatan guna melihat pekerjaan fisik pembangunan Puskesmas Panite yang dianggarkan pada tahun 2020 lalu senilai 6,5 Miliar lebih.
Hingga kini, pekerjaan bangunan Puskesmas yang dikerjakan dan dikerjakan oleh PT Belindo Timor Sejahtera belum juga selesai walaupun masa addendumnya sudah lewat.
Mirisnya, saat Rombongan Pansus LKPJ yang dipimpin Sekertaris Pansus LKPJ, Semy Sanam tiba di Puskesmas Panite, tidak terlihat adanya aktivitas pekerjaan di bangunan tersebut.
Pihak rekanan yang sudah dihubungi untuk datang ke lokasi juga tak kunjung tiba hingga rombongan Pansus meninggalkan lokasi.
Kepala seksi alkes dan perbekalan kesehatan rumah tangga, Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, Apris Bay mengatakan, dirinya sudah beberapa kali menelpon pihak rekanan untuk datang. Saat dihubungi awalnya rekanan memgaku sudah berada di perjalanan namun tak kunjung tiba. Ketika dikontak kembali, pihak rekanan sudah tidak menjawab teleponnya.
Terkait realisasi fisik dikatakan Apris, sudah mencapai 91 persen dan realisasi pembayaran mencapai 90 persen.
Saat ini item pekerjaan yang tersisa meliputi, pekerjaan pagar, pafing blok, instalasi listrik, pemasangan Kosen dan kaca serta pemasangan Ipal.
" Kosen semua kerja di Kupang dan Minggu depan sudah pasang semua. Saya sudah telepon pihak rekanan beberapa kali, katanya di jalan tapi tidak sampai-sampai," ungkap Apris.
Dirinya mengaku, pekerjaan tersebut sudah diaudit oleh BPK dan Inspektorat. Berdasarkan rekomendasi dari BPK dan Inspektorat, pihak rekanan diberikan kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut namun tetap dikenakan denda.
" Dari BPK dan Inspektorat sudah audit semua. Rekomendasinya pihak rekanan diberikan kesempatan untuk melanjutkan pekerjaan tersebut namun denda tetap berjalan," ujarnya.
Baca juga: Ada Dana Bantuan Badai Siklon Seroja Melalui Rekening Posko Tanggap Darurat Pemprov NTT Rp 4 M
Sekertaris Pansus, Semy Sanam mendorong pemerintah untuk memberikan kepastian waktu kapan pekerjaan tersebut harus sudah dirampungkan. Dirinya khawatir pekerjaan tersebut akan mangkrak dan rekanam lari.
"Pemda harus kasih batas waktu yang jelas kapan rekanan harus menyelesaikan pekerjaan tersebut. Tidak bisa kasih pihak rekanan kerja saja, yang penting ada denda. Kita khawatirkan pihak rekanan lari dan pekerjaan ini mangkrak," ujarnya.
Ruba Banunaek, Anggota Pansus mendapatkan informasi jika pekerjaan tersebut belum tuntas karena pihak rekanan diganggu masalah sosial.
" Saya dengar ada orang-orang yang ganggu pihak rekanan sehingga pihak rekanan tidak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu," ujarnya.
Hadir dalam uji petik Pansus di Puskesmas Panite, Sekertaris Pansus, Semy Sanam, Anggota Pansus, Hendrik Babys, Mariana Lakapu, Yupic Boimau, Ruba Banunaek dan Mel Bana. Usai dari Panite, rombongan Pansus bertolak ke kantor Desa Pollo sebelum melanjutkan perjalanan ke Puskesmas Noebeba. (din)
Baca juga: Striker Persipura Boaz Salossa Sebut Papua Dalam Kondisi Aman dan Kondusif, Duta PON XX Papua
Baca juga: Persipura Lolos Piala AFC Tanpa Play-Off, Boaz Salossa Katakan Mutia Hitam Persiapan Lebih Panjang
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/nampak-pansus-lkpj-bupati-sedang-melihat-kondisi-fisik-bangunan-puskesmas-panite.jpg)