BLU PIP Salurkan Bantuan Bagi Korban Bencana Alam di Sumba Timur
Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (BLU-PIP) menyalurkan bantuan bagi masyarakat dan debitur pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
"Kita harapkan anak-anak di panti ini bisa pulih dan dapat beraktivitas seperti biasa," kata Lydia.
Penangung Jawab Harian Panti Asuhan Kristen Prailiu, Bernadus L. Kitu menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan yang melalui BLU PIP telah berbagi kasih dengan mereka di panti asuhan itu.
"Anak -anak yang ada di panti ini sebanyak 40 orang dan semuanya masih duduk di bangku sekolah mulai dari kelas 2 SD hingga Kelas 3 SMP," kata Bernadus.
Menurut Bernadus, adanya bencana banjir dan angin maka panti itu termasuk mendapatkan dampak terutama banjir.
"Kami dengan kondisi seperti ini akibat dampak bencana. Kami sangat membutuhkan bantuan, sehingga adanya bantuan ini, kami cukup terbantu. Apalagi kondisi kami di panti ini harus memulai yang baru," katanya.
Untuk diketahui, sebelumnya pada Kamis (29/4) telah dilakukan penyerahan bantuan kepada masyarakat dan debitur pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang terdampak bencana alam banjir bandang dan siklon tropis seroja di Provinsi NTT yang juga diserahkan oleh Direktur BLU-PIP, Ririn Kadariyah kepada Sekretaris Daerah NTT, Benediktus Polo Maing .
Saat itu dihadiri pula Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Perwakilan Penyalur pembiayaan UMi dari PT PNM, PT Pegadaian dan Koperasi Mitra Dhuafa.
Ririn Kadariyah saat itu mengatakan, kegiatan peduli sosial yang dilakukan BLU-PIP bersama Penyalur Pembiayaan UMi, Himpunan Bank Negara (Himbara) dan donator lainnya ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat korban bencana khususnya pelaku usaha debitur UMi untuk segera menata kehidupannya kembali dan kembali menggerakan perekonomian daerah dengan kembali memulai usaha.
“Bantuan senilai Rp 435 juta diberikan dalam bentuk uang, barang kebutuhan korban, dan kegiatan trauma healing bagi anak-anak korban bencana. Selain itu PIP juga memberikan relaksasi pembiayaan bagi debitur pembiayaan UMi yang terdampak bencana,” ujarnya
Sedangkan, relaksasi pembiayaan yang diberikan kepada 7.421 debitur UMi terdampak di 10 kabupaten/kota di Provinsi NTT mencapai Rp 19 miliar. Relaksasi tersebut diberikan melalui penyalur UMi (PT PNM, PT Pegadaian dan Koperasi Mitra Dhuafa) berupa penundaan pembayaran angsuran sesuai dengan kemampuan para debitur tanpa dikenakan bunga masa tenggang/denda.
Ke-10 kabupaten/Kota dimaksud adalah Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Alor, Ngada, Sumba Timur, Rote Ndao, Malaka dan Kota Kupang.
Baca juga: Persipura Lolos Piala AFC Tanpa Play-Off, Boaz Salossa Katakan Mutia Hitam Persiapan Lebih Panjang
PIP merupakan BLU di bawah Ditjen Perbendaharaan, Kementerian Keuangan yang bertugas menyalurkan dana bergulir untuk pembiayaan usaha bagi para pelaku usaha ultra mikro yang belum dapat dijangkau oleh perbankan.
Sampai dengan 2021, pembiayaan dengan plafon maksimal Rp 20 juta tersebut telah disalurkan melalui Lembaga Keuangan Bukan Bank kepada pelaku usaha ultra mikro di 491 kabupaten/kota dari 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Untuk wilayah NTT, sampai dengan 26 April 2021, pembiayaan UMi telah disalurkan di 22 kabupaten/kota kepada 43 ribu debitur dengan nilai penyaluran mencapai lebih dari Rp 130 miliar, meningkat dari tahun 2017 yang hanya mencapai 3 ribu debitur. *)
Baca juga: Ini Nama Tujuh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemkab Flotim yang Dimutasi
Baca juga: Gubernur NTT Pastikan Jembatan Termanu Dibangun Tahun 2021,Lanjut Bangun Jalan Amfoang Rp 19 Miliar
