Beginilah Kondisi Bendung Kambaniru Setelah Ambruk Akibat Bencana Seroja

Salah satu bagian atau sayap dari Bendung Kambaniru di Kabupaten Sumba Timur ambruk akibat banjir

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU
Bongkahan sayap Bendung Kambaniru yang terbawa banjir. Gambar diambil Senin (26/4/2021). 

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU -- Salah satu bagian atau sayap dari Bendung Kambaniru di Kabupaten Sumba Timur ambruk akibat banjir yang melanda wilayah setempat 4-5 April 2021.
Bendung yang dibangun tahun 1992 itu mengalami kerusakan parah.

Salah satu sayapnya ambruk akibat banjir. Begitu juga dengan jembatan penyeberangan yang berada persis di atas bendungan itu juga ikut ambruk.

Setelah ambruk, maka air yang biasanya tertampung di bendungan itu, sama sekali tidak ada, karena ruang yang biasanya menampung air sudah dipenuhi sedimen berupa lumpur dan pasir. Sedangkan bagian yang ambruk itulah menjadi aliran sungai seperti semula sebelum dibendung.
Akibatnya, saluran irigasi yang mengaliri air ke persawahan menjadi kering.

Saluran irigasi itu tepat berada di Kelurahan Malumbi dan Kelurahan Lambanapu, Kecamatan Kambera, Sumba Timur. Bendung ini dapat mengairi 1440 ha lahan pertanian.

Baca juga: Lurah Naikoten I Polisikan Anggota DPRD Ketua RT/RW Desak NasDem Pecat Sivqrid Basuki

Baca juga: Bank NTT Genjot Modal Inti Rp 3 Triliun

Pantauan POS-KUPANG.COM, Senin (26/4/2021), saluran irigasi yang ada mulai dari Kelurahan Malumbi hingga Lambanapu masih kering. Akibatnya, petani setempat belum bisa mengusahakan lahan yang ada.

Saluran irigasi yang ada nampak bersih pada dinding, sementara di dasar masih terlihat endapan lumpur. Ada juga batu dan sisa-sisa kayu.

Sementara itu di Bendung Kambaniru, alat berat masih mengeruk lumpur dan pasir di dalam bendungan itu. Lumpur dan pasir ini dibawa oleh banjir beberapa waktu lalu.

Alat berat ini sudah bekerja kurang lebih sekitar dua pekan lalu.

Baca juga: Partai Golkar Doakan Korban Musibah KRI Nanggala 402

Baca juga: Promo McDonalds Selasa 27 April 2021, Paket Hemat Berempat, 4 Nasi + 4 Ayam + 4 Teh Botol Rp 95.455

Timbunan sedimen ini bisa mencapai 10 meter. Pengerukan dilakukan terlebih dahulu di titik saluran menuju areal persawahan.

Sampai saat ini air belum bisa mengalir melalui saluran yang ada akibat sedimen yang menahan air. Karena itu, perlu dikeruk sehingga air kembali tertampung dan bisa mengalir ke saluran irigasi.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur, Oktavianus Mb. Muku, S.P, M.Si saat ini pengerjaan bendungan itu sementara dilakukan, yakni pengerukan sedimen yang ada.

Oktavianus mengakui, akibat kerusakan bendungan itu, sehingga air tidak mengalir di saluran irigasi.

"Adanya bencana kemarin, maka dampaknya Bendung Kambaniru hancur dan tidak berfungsi sama sekali dan posisi sekarang air tidak bisa dibendung sehingga saluran irigasi juga kering," kata Oktavianus. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Kumpulan Berita Sumba Timur

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved