Terrnak Sering Berkeliaran di Jalan, Ini Imbauan Lurah Wae Kelambu

Sejumlah hewan ternak sering berkeliaran di beberapa ruas jalan di Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Lurah Wae Kelambu, Markus Randu 

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Sejumlah hewan ternak sering berkeliaran di beberapa ruas jalan di Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Senin (26/4/2021).

Ternak jenis sapi dan kambing tersebut berkeliaran saat sore dan malam hari di area Lancang, Wae Bo dan Lancang.

Menanggapi hal itu, Lurah Wae Kelambu, Markus Randu mengimbau, masyarakat yang untuk menertibkan ternak yang dimiliki.

"Ikat ternak jangan di jalan tapi, di lahan sendiri dan dikandangkan. Selama ini kami koordinasikan dengan Pol PP Kabupaten Mabar juga untuk penertiban," katanya.

Baca juga: Jaga Keutuhan NKRI, Polres Ngada Gelar Apel Kebangsaan

Baca juga: Promo Baru JCO Senin 26 April, 12 Donuts 1L JCOFFEE Rp139 Ribu, All Beverages Rp26 Ribu

Diakuinya, akibat hewan ternak yang berkeliaran, tidak sedikit keluhan masyarakat, serta pengguna jalan yang menggunakan jalan.

"Ternak sapi yang berkeliaran di jalan itu paling banyak di Lancang sampai Wae Bo, sedangkan di Sernaru ini kambing," ujarnya.

Dijelaskannya, sering dilakukan penertiban ternak yang berkeliaran di jalan oleh pihak kelurahan.

"Memang selama ini saya suruh tangkap, kambing dan sapi itu, jadi kalau ada pemilik ternak itu harus juga mengerti," katanya.

Baca juga: Bank NTT Gelar RUPS Tahun Buku 2020, Persiapkan Modal Inti Capai Rp3 Triliun Tahun 2024

Baca juga: Kapolres Ende Blusukan Beri Bantuan untuk Korban Bencana Seroja

Sementara itu, Kepala Satuan Pol PP Kabupaten Mabar, Stefanus Salut mengatakan, pihaknya rutin melakukan imbauan dan melakukan penertiban, kebiasaan pemilik ternak sapi di Wae Bo, agar pada pagi dan siang hari mengkandangkan ternak.

"Namun pada sore hari mereka lepaskan. Keadaan ini juga terjadi di perbatasan dekat area Wae Nahi. Saya telah koordinasi dengan pak Camat Komodo dan Lurah Wae Kelambu, agar wajib ternak itu dikandangkan, terlebih daerah Labuan Bajo merupakan daerah pariwisata super premium," paparnya.

Sementara itu, secara kelembagaan, pihaknya juga sudah jelaskan kepada Sekda Kabupaten Manggarai Barat, agar ke depannya agar tidak boleh ada lagi dana aspirasi dari DPRD Kabupaten Mabar yang digunakan untuk pengadaan hewan ternak di Kota Labuan Bajo.

"Karena ini juga salah satu sumbernya, terutama ternak kambing dan sapi. Saya tegaskan itu. Sehingga, kita terbebas dari kecelakaan lalulintas, terlebih saat melintas dengan kendaraan dan melaju dengan kecepatan cukup tinggi," ujarnya.

Sebelumnya, pihaknya pun telah melakukan penindakan hewan atau ternak di Desa Gorontalo.

"Kami sudah memberikan imbauan berkali-kali, jika tidak diindahkan seperti yang kami lakukan sebelumnya di Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, kami lakukan penertiban dan penangkapan," katanya.

"Kesulitan kami ternak ini ada yang liar, dan ada yang sudah terjaring, di Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo itu ada 28 ternak yang kami amankan. Jika pemilik bisa bayar biaya denda penangkapan kami kembalikan ternaknya dengan surat pernyataan," jelasnya.

"Para pemilik ternak ini rata-rata memiliki kandang, tapi kesulitan pakan ternak, sehingga mereka lepas ternak mereka," tambahnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Berita Manggarai Barat

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved