Miskomunikasi dengan Keluarga Pasien Meninggal Dunia Dua Kaca RSUD Waikabubak Rusak
Miskomunikasi dengan keluarga pasien yang meninggal dunia dua kaca RSUD Waikabubak rusak
Penulis: Petrus Piter | Editor: Kanis Jehola
Miskomunikasi dengan keluarga pasien yang meninggal dunia dua kaca RSUD Waikabubak rusak
POS-KUPANG.COM | WAIKABUBAK---Direktur RSUD Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, dokter Ando Saragih mengatakan, keluarga korban meninggal dunia, almarhum MWA, warga Desa Weedabo, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat sampai merusak dua kaca ruang isolasi RSUD Sumba Barat, Sabtu (17/4/2021) siang karena terjadi miskomunikasi.
Keluarga menilai korban meninggal dunia bukan karena positip terpapar virus corona.
Karena itu, keluarga yang baru saja datang ke rumah sakit sesaat setelah kejadian itu, langsung menuju ruang isolasi covid-19 RSUD Sumba Barat berteriak menanyakan keadaan almarhum. Keluarga mengatakan, almarhum bukan terpapar virus corona. Mereka hanya mencium korban dan menanyakan kepada dokter dan perawat yang ada, apakah keluarga bisa membawa pulang.
Baca juga: Setiap Hari, Armada Ferry ASDP Angkut Logistik ke Beberapa Kabupaten Terdampak Seroja
Baca juga: Hypermart Promo Ramadan Hari Ini Minggu 18 April 2021, Harga Biskuit Turun Harga, 2Pcs Sasa Rp4.990
Dan petugas mengatakan tidak bisa karena positip tertular virus corona maka pemulasaran dan pemakaman secara protokol kesehatan. Mendengar jawaban itu, nampak keluarga kurang puas dan jumlah anggota keluarga almarhum cukup banyak yang datang maka sulit mengendalikan keadaan hingga terjadi pengrusakan itu. Kejadian itu hanya sesaat saja. Hanya dua pintu kaca rusak yakni pintu depan ruang isolasi dan pintu kamar di gedung isolasi covid-19 itu.
Melihat kejadian itu maka pihaknya menelepon tim covid-19 Sumba Barat, Kapolres Sumba Barat dan Dandim 1613 Sumba Barat untuk membantu pengamanan atas kejadian itu.
Baca juga: Pulau Timor Pernah Diporak- Poranda Badai Mirip Seroja Tahun 1939
Baca juga: Puasa Sebagai Dimensi Ibadah Sosial
Dan setelah tim covid-19 Sumba Barat tiba yang dipimpin asisten III Setda Sumba Barat Yermia Ndapa Doda, S.Sos, melakukan negosiasi dengan keluarga, memberi penjelasan kepada keluarga dan akhirnya keluargapun menerima dan memahamiya. Keluargapun sepakat menerima penguburan almarhum sesuai protokol kesehatan. Keluarga meminta tim covid-19 Sumba Barat memakamkan almahrum di kediamannya di Weedabo, Kecamatan Loli, Sumba Barat, Sabtu (17/4/2021) sore. Semua berjalan aman dan lancar. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter)