Manuver China Makin Menakutkan di Laut China Selatan, Tebar Ribuan Pasukan Rahasia di LCS
Pasukan militer Tiongkok atau Tentara Pembebeasan Rakyat China (PLA) bukan saja menghadirkan kapal-kapal perang kelas berat di Laut China Selatan atau
POS KUPANG.COM -- Pasukan militer Tiongkok atau Tentara Pembebeasan Rakyat China (PLA) bukan saja menghadirkan kapal-kapal perang kelas berat di Laut China Selatan atau LCS untuk mempertegas kliamnya di kawasan itu
Militer China juga menebarkan pasukan Rahasia untuk mengendalikan kawasan sengketa itu
Menurut penuturan para ahli politik Barat, China memiliki milisi maritim yang terdiri dari ribuan pasukan rahasia yang digunakan untuk mengendalikan Laut China Selatan.
Pasukan itu dinamakan Little Blue Man atau Pria Biru Kecil . Namun Beijing menyangkal keberadaannya.
Menurut laporan yang didapat Express.co.uk, milisi maritim yang dikendalikan Beijing terdiri dari ratusan kapal dan ribuan anggota awak yang diatur dalam armada di Laut China Selatan yang disengketakan. Beijing menyangkal keberadaan kapal-kapal itu.
Baca juga: Belum Perang di Laut China Selatan, Laut Hitam Bakal Membara, AS Kirim Kapal Perang Hadapi Rusia
Baca juga: Indonesia Siap Perang Menghadang China di Laut China Selatan, RI Bangun Pangkalan Militer Canggih
Baca juga: BENAR-benar Bakal Perang, Kapal Induk & Amfibii AS Perang di Laut China Selatan Saat Ada China
Armada tersebut dijuluki 'Little Blue Men' China, karena warna lambung dan mengacu pada Little Green Men Rusia.
Pakar Barat mengatakan, milisi merupakan bagian dari upaya Beijing untuk menggunakan klaim teritorial di laut China Selatan.
Para ahli mengklaim, armada itu dapat membawa kehadiran militer China di sekitar terumbu karang dan laut yang disengketakan dalam sekejap, yang tidak mungkin ditantang tanpa memicu konfrontasi besar.

Armada tersebut diduga dikendalikan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), tetapi lagi-lagi Beijing menyangkal keberadaan mereka.
Analis di Institut Internasional untuk Kajian Strategis (IISS) di Singapura mengatakan mereka belum pernah melihat operasi China sebesar ini sebelumnya.
Bulan lalu, lebih dari 200 kapal penangkap ikan China berkerumun di sekitar Whitsun Reef yang dikendalikan Filipina di Laut China Selatan.
"Insiden Whitsun Reef belum pernah terjadi sebelumnya baik dalam skala maupun durasinya: sejumlah besar kapal penangkap ikan China berkumpul kapan saja di satu terumbu karang Spratly, dan tinggal di sana selama beberapa minggu," jelas IISS.
Filipina menyebut kehadiran kapal-kapal itu sebagai sesuatu yang berkerumun dan mengancam.
Manila menuntut kapal-kapal China meninggalkan daerah itu, yang menurutnya berada di zona ekonomi eksklusif mereka.
Milisi Maritim Angkatan Bersenjata Rakyat
China
Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)
LCS
Laut China Selatan
Little Blue Man
Pria Biru Kecil
Beijing
Washington
Institut Internasional untuk Kajian Strategis
Whitsun Reef
Mahkamah Konstitusi Dikabarkan Putuskan Pemilu 2024 Coblos Partai |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Minggu 28 Mei 2023, Pentakosta |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Minggu 28 Mei 2023, Accipere Sancti Spiritus - Terimalah Roh Kudus |
![]() |
---|
Pamer Alat Vital di Atas Motor, Imigrasi Bali Tangkap Pasangan Bule Denmark |
![]() |
---|
Politisi PDIP Mantan Wali Kota Surabaya Meninggal Dunia, Pengurus dan Kader Kehilangan |
![]() |
---|