Cak Imin Di Mata Keluarga Gus Dur: Dulunya Pegang Tas Bapak Lalu Nendang Bapa Hingga Lupa Minta Maaf
Saat ini, desakan DPC-DPC untuk menggelar Muktamar Luar Biasa Partai Kebangkitan Bangsa semakin tak terbendung. Targetnya ganti Cak Imin.
"Posisinya sepanjang di keluarga, kami tidak pernah menerima permintaan maaf dari pengurus PKB yang ada saat ini. Jadi bagaimana kalau seperti itu," imbuhnya.
Baca juga: Ketua DPC PKB Sumba Barat Daya Mengaku Belum Memperoleh Informasi MLB PKB
Baca juga: Beredar Informasi MLB-PKB, Begini Tanggapan Yohanes Rumat Ketua DPC-PKB Manggarai Timur
Cak Imin vs Gus Dur
Di tengah gejolak PKB, Yenny Wahid melalui juru bicaranya, Imron, kembali membahas sejarah kelam antara Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Dilansir Tribunnews, hal ini diungkap Imron saat menyampaikan tanggapannya terkait kader DPC PKB yang ingin menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB).
Dikutip dari Kompas.com, pada 2008 internal PKB mengalami konflik setelah Gus Dur mencopot Cak Imin dari jabatannya sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidz PKB.
Tak terima keputusan tersebut, Cak Imin pun menggugat Gus Dur ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Setelahnya, PKB pimpinan Gus Dur menggelar MLB di Ponpes Al-Asshriyyah, Parung Bogor pada 30 April-1 Mei 2008.
Berdasarkan keputusan MLB tersebut, Gus Dur terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Syuro PKB dan Ali Masykur Musa sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidz.
Kemudian, PKB kubu Cak Imin menggelar MLB tandingan di Hotel Mercure Ancol yang hasilnya Cak Imin menjadi Ketua Umum PKB.
Sementara jabatan Ketua Dewan Syuro diisi KH Aziz Mansyur.
Dilansir Kontan.co.id, Mahkamah Agung (MA) memutuskan Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB yang sah.
Gus Dur sebagai pendiri partai pun harus tersingkir dari PKB.
Perlahan, Gus Dur mulai meninggalkan dunia politik hingga ia wafat pada 2009.
Berita Terkait Lainnya Di Sini
(*)
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Cerita Cak Imin Kalahkan Gus Dur Diungkap Alissa Wahid: hingga Bapak Wafat Tak Pernah Minta Maaf