Pasca Bencana Alam NTT
Badai Seroja, 1.549 KK di Lembata Masuk Dalam Rencana Relokasi Pasca Bencana Alam, Ini Datanya
meski sudah masuk dalam rencana, keputusan untuk relokasi tetap ada di tangan warga. Hal ini sesuai dengan perintah presiden.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
"Kita prioritas pertama yang rumah hancur. Saya sudah minta lakukan kajian, besok (hari ini) tim BNPB akan datang untuk kajian lokasi," tegasnya.
"Tidak semua lahan kita pakai, ada yang kita manfaatkan untuk kebun. Saya minta kita ikhlas untuk bisa pindah. Tim dari kementerian akan tiba dan akan gambar di sini dan tempat ini akan jadi satu kota. Akan ada air bersih, listrik dan jalan," tambah Bupati Sunur.
Meski sudah menyiapkan beberapa lahan untuk relokasi korban bencana, Bupati Sunur tetap berupaya supaya lahan relokasi tetap berada di wilayah Kecamatan Ile Ape.
Lebih lanjut, menurutnya, lahan yang ada pertama-tama dihibahkan kepada Pemda Lembata, kemudian Pemda hibahkan lahan tersebut ke pemerintah pusat. Setelah semua rumah sudah dibangun, pemerintah pusat akan menyerahkan rumah tersebut kepada warga korban bencana lengkap dengan sertifikat hak milik.
Sebelumnya, saat meninjau lokasi bencana di desa Waimatan, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur menyebutkan dua skema relokasi bagi korban bencana alam di Kabupaten Lembata yakni skema perorangan dan kelompok. Skema perorangan bagi warga yang sudah memiliki lahan tersendiri untuk relokasi dan skema kelompok bagi kelompok warga yang belum memiliki lahan dan ditentukan oleh pemerintah daerah.
Menurutnya, pemerintah akan mendirikan rumah bagi warga di wilayah relokasi entah yang perorangan ataupun kelompok.
