Cak Imin Digoyang

Ketua DPC PKB Jeneponto Andi Mappanturu. Ia juga mengaku merasa dizalimi oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.COM
Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin 

POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Ratusan kader Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ingin terselenggaranya Muktamar Luar Biasa ( MLB). Ditengarai banyak pelanggaran Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ( AD/ART).

Hal ini diungkapkan oleh eks Ketua DPC PKB Jeneponto Andi Mappanturu. Ia juga mengaku merasa dizalimi oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Sebab, seharusnya ia masih mengemban jabatan hingga 2022.

"Tetapi karena kezaliman pak Muhaimin yang mengubah AD/ART pada saat muktamar di Bali di dalamnya sudah tidak demokrasi," tutur Andi kepada Tribun Network, Senin (12/4/2021).

Menurut Andi, Cak Imin seakan ketakukan akan dilengserkan dari kursi ketua umum. Sehingga AD/ART partai diubah. Satu di antaranya DPP sembarangan menunjuk pengurus DPC. Padahal, seharusnya penjaringan nama DPW harus melalui DPC.

Baca juga: PSG vs Muenchen: PSG Bidik Kemenangan Lagi

Baca juga: Dana BTT Provinsi Untuk Tanggap Darurat Bencana di Belu Sekitar Rp 3 Miliar

"Berdasarkan AD/ART lama Ketua DPW dipilih oleh Ketua DPC. Ketua DPC dipilih oleh Ketua PAC. Tetapi di dalam perzaliman Muhaimin, mengobrak-abrik AD/ART. Pemilihan Ketua wilayah harus diusulkan oleh masing-masing Ketua DPC, lalu dikirim ke DPP, DPP yang menentukan ini ketua," ujar Andi.

Pada realitasnya, ucap Andi, tidak sesuai AD/ART. Ketua DPW tidak pernah diusulkan oleh DPC, justru langsung ditetapkan oleh DPP.Karenanya, lanjut dia, demokrasi di PKB sesuai keinginan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mulai luntur.

"Sangat kelihatan keinginan PKB saat didirikan oleh Gus Dur sudah hilang. Tidak ada lagi pengkaderan. Tidak ada lagi pemilihan ketua berdasarkan aspirasi dari bawah tapi semua ditentukan DPP," terangnya.

Baca juga: Simak Renungan Ramadan 2021 Hari Pertama di Tengah Bencana Alam yang Melanda NTT

Baca juga: Hubungan Badan di Siang Hari Batalkan Puasa Ramadan? Begini Hukumnya Simak Baik-baik Para Pasutri

Hal ini, menurut Andi, yang membuat sekira seratusan DPC ingin diselenggarakannya MLB. Di Sulawesi Selatan, lanjut dia, sudah mencapai 12 DPC yang berkeinginan MLB. Total saat ini, di seluruh Indonesia, terdapat 113 DPC dan 10 DPW.

"Kita ingin menyelamatkan PKB. Cak Imin ibarat tuhan yang menentukan semua, tidak mendengarkan aspirasi dari arus bawah," ucap Andi.

Andi menyebut sudah ada komunikasi dengan petinggi PKB di tingkat pusat untuk MLB tersebut.

"Sudah berjalan dengan orang DPP. DPP menyarankan kalau menurut saudara tidak sesuai kebatinan pendiri PKB silakan. Mereka memberikan jalan. Tergantung bagaimana PAC, DPC," sambungnya.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Jakarta Ujang Komarudin mengatakan desakan MLB PKB muncul lantaran kekecewaan lawan politik Cak Imin di internal partai.

Isu MLB tengah hangat dibicarakan di internal PKB. Ujang melihat gejolak-gejolak MLB sedang dipersiapkan oleh lawan-lawan politik Cak Imin di internal PKB. "Jadi isu itu tidak akan muncul jika tidak ada gerakan-gerakan itu," ujar Ujang.

Ujang mengatakan kelompok yang hendak melengserkan Cak Imin, harus memiliki kekuatan yang lebih besar. Terutama dengan meyakinkan para Ketua DPC yang notabenenya adalah pemilik suara."Karena kalau melakukan perlawanan tapi tidak kuat itu akan merepotkan mereka begitu," ucap Ujang.

Ujang melihat beberapa faktor, hingga muncul upaya 'kudeta' di antaranya lantaran sejarah kisruh dualisme kepengurusan PKB yang melibatkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan Cak Imin.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved