Sambil Menangis, DLS Kisahkan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Oknum Anggota DPRD TTS
Sambil Menangis, DLS kisahkan pelecehan seksual yang dilakukan oknum Anggota DPRD TTS
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
Sambil Menangis, DLS kisahkan pelecehan seksual yang dilakukan oknum Anggota DPRD TTS
POS-KUPANG.COM | SOE - Ditemani suami dan kakak iparnya, DLS, korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum anggota DPRD Kabupaten TTS dari Fraksi Nasdem, Jean Neonufa, Senin (12/4/2021) mendatangi Badan Kehormatan DPRD TTS.
Kedatangan DLS guna melaporkan kasus yang dialaminya kepada Badan Kehormatan sehingga terduga pelaku yang merupakan anggota DPRD Kabupaten TTS bisa diproses secara kelembagaan.
DLS Diterima Anggota Badan Kehormatan DPRD TTS, Lorens Jehau dan Thomas Lopo di ruang Badan Kehormatan.
Baca juga: Perhatikan Baik-baik, 7 Barang Ini yang Perlu Dibawa Saat UTBK-SBMPTN 2021
Baca juga: 75 Rumah Rusak di RT 38 RW 12 Kelurahan Oesapa, Warga Bergotong Royong Perbaiki
Sambil menangis, DLS menceritakan kisah pilu yang dialaminya tersebut. Kasus pelecehan seksual ini bermula ketika terduga pelaku pada Minggu (11/4/2021) siang mendatangi rumah korban dengan menggunakan mobil berplat nomor B 7 SON.
Terduga pelaku yang memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan diduga dal keadaan mabuk karena tercium bau alkohol dari mulutnya sempat membuat korban kaget.
Setelah memarkirkan kendaraannya, pelaku tidak langsung turun dari mobilnya. Terduga pelaku masih duduk di dalam mobil sambil memutar musik dengan volume yang kencang.
Setelah parkir kurang lebih 5 menit, terduga pelaku turun lalu memasuki rumah korban melalui pintu samping.
Baca juga: Hotel Inaya Bay Komodo Lunasi Tunggakan Pajak Kepada Pemkab Mabar
Baca juga: Kemenku Peduli Korban Siklon Tropis Seroja di NTT
Melihat terduga pelaku masuk ke dalam rumahnya, korban langsung masuk ke rumah guna melihat apa yang dilakukan terduga pelaku. Begitu melihat korban yang masuk, terduga pelaku langsung menyapa korban dengan cara saling bertosan tangan dan langsung memeluk korban.
Saat memeluk korban, tangan terduga pelaku memegang payudara korban. Karena merasa tidak nyaman, korban berusaha melepaskan diri dari pelukan terduga pelaku dan mengajak terduga pelaku untuk berjalan ke luar rumah. Namun terduga pelaku terus berusaha memeluk korban.
Korban berpikir, jika di luar rumah, terduga pelaku tidak lagi memeluk korban.
"Dia masuk dari pintu samping langsung menuju pintu kamar anak perempuan saya. Makanya saya cegat dia. Begitu ketemu saya dia langsung tos tangan dengan saya dan memaksa memeluk saya," ujarnya.
Sesampainya di luar rumah, aksi tidak terpuji anggota DPRD TTS tersebut terus berulang. Padahal di luar rumah ada kakak ipar korban. Korban berusaha menghindar dengan berjalan menjauh dari terduga pelaku namun terduga pelaku terus mengejar dan melancarkan aksi tidak terpujinya tersebut.
Puncaknya saat korban berusaha menghindar dengan cara berjalan menuju bengkel. Pelaku yang mengejar korban lalu memeluk dan meremas payudara korban dengan kuat.
Karena sakit korban lalu berteriak. Kaka ipar korban datang dan melepaskan tangan terduga pelaku dari payudara korban.