Bencana Alam NTT
Wagub NTT Perintahkan Lurah Kelapa Lima Pulangkan Warga Korban Bencana
pasca rumahnya hancur diterjang angin, ia bersama keluarganya kesulitan makan, apalagi untuk membangun kembali rumah
Wagub NTT Perintahkan Lurah Kelapa Lima Pulangkan Warga Korban Bencana
POS-KUPANG.COM|KUPANG-- Korban badai siklon tropis seroja di Kota Kupang yang mengungsi di gedung SD Oesapa lantaran tempat tinggal mereka hancur disapu badai dipulangkan, Sabtu 10 April 2021.
Ironisnya, rumah para korban bencana ini belum disentuh bantuan apapun dari badan penanggulangan bencana daerah maupun pemerintah kota Kupang.
Salah satu pengungsi, Maria, kepada wartawan, Sabtu 10 April 2021 mengaku kecewa dengan sikap pemerintah yang terkesan mengabaikan kondisi warga yang terdampak bencana.
"Pak Lurah minta kami kembali perbaiki rumah masing-masing. Kami heran, kondisi rumah kan tidak layak (hancur) dan belum diperbaiki," ungkap Maria.
Dia mengatakan, pasca rumahnya hancur diterjang angin, ia bersama keluarganya kesulitan makan, apalagi untuk membangun kembali rumah yang membutuhkan banyak anggaran.
Baca juga: Dinilai Tak Becus Urus Bencana, Wali Kota Kupang Copot Kepala BPBD
Baca juga: Bencana Siklon Tropis NTT, Letjen TNI Doni Monardo : Perlunya Koordinasi Sebelum Bencana
"Kondisi rumah tidak layak dihuni makanya kami mengungsi. Kami msih menunggu keputusan dari pemerintah untuk membantu perbaikan rumah kami, tapi kami malah disuruh pulang," katanya.
"Mau nebeng di tetangga tapi tetangga juga terdampak, kami mending di lokasi pengungsian dari pada membebani tetangga yang juga susah karena bencana," tambahnya.
Menurut Maria, pihaknya telah meminta bantuan tenda namun tidak diberi dengan alasan tidak disiapkan pemerintah.
Terkait pelayanan di kamp pengungsian, Maria mengaku mendapat pelayanan baik.
"Makan minum baik, pelayanan kesehatan juga baik," ungkap Maria.
Baca juga: Jefri Riwu Kore Dampingi Herman Hery dan Ansy Lema Bagi Bantuan Korban Bencana Seroja Kota Kupang
Baca juga: Wali Kota Kupang Minta Bantuan Lurah, RT/RW kerahkan Masyarakat Turun Kerja Bakti
Senada, Galadis, seorang ibu yang mengungsi bersama delapan keluarganya mengatakan, sejak berasa di pokso itu, pelayanan makan minum di kamp sangat baik.
"Makan kami terjamin, kami dapat makan tiga kali. Hanya kami butuh selimut," kata Gladis.
Sementara Lurah Kelapa Lima, Yustinus Kahan, ketika dikonfirmasi, Sabtu 10 April 2021 mengatakan, pengungsi dipulangkan untuk menghindari terjadinya klaster baru COVID-19.
"Tadi sesuai arahan dari pak Wakil Gubernur kalau bisa mereka (pengungsi) dikembalikan ke rumah mereka masing-masing karena ini situasi pandemi COVID-19," kata Yustinus.
Menurut dia, rumah yang sudah tidak layak dihuni akan dicarikan solusi alternatif.
"Warga yang rumahnya masih baik kami akan minta mereka tampung sementara warga yang rumahnya rusak sambil mereka memperbaiki rumah mereka," jelasnya.
Apabila tidak ada rumah warga yang bisa menampung para pengungsi, kata dia, pihaknya akan membagikan terpal untuk membuat tenda sambil memperbaiki rumah masing-masing.
"Meski dikembalikan ke rumah masing-masing tetapi mereka akan terus dilayani makan dan minum," tandasnya.
Ia mengatakan, pelayanan makanan bagi korban terdampak tidak akan mengalami kesulitan. Pasalnya, data terkait para korban bencana sudah dikantongi pihaknya.
"Sekali lagi, pemulangan pengungsi bukan pernyataan saya tapi saya meneruskan informasi dari pak Wagub yang meminta kami dari kelurahan agar warga ini dikembalikan ke rumah mereka masing-masing," tutupnya. (Laporan POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda)