Tiga Gubernur Ini Depak Prabowo di Survei Elektabilitas, Pamor Menhan Melorot di Bawah Sandiaga Uno

Nama 3 gubernur ini melejit ke posisi teratas dalam suvei elektabilitas calon presiden (capres) 2024, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Ridwan

Editor: Frans Krowin
Kolase (Danang Triatmojo/Tribunnews.com), (Istimewa via Tribunnews.com), (Warta Kota)
Dari kiri, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA -- Nama 3 gubernur ini melejit ke posisi teratas dalam suvei elektabilitas calon presiden (capres) 2024, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil 

3 Kepada daerah tersebut mendepak Prabowo Subianto ke posisi ke lima setelah Sandiaga Salahudin Uno.

Pamor Menteri Pertahanan itu berada di atas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang baru-baru ini diguncang oleh Moeldoko yang berusaha merebut kepemimpinan Partai Demokrat darinya. 

Ada pun tiga gubernur yang melesat melampaui Ketua Umum Partai Gerindra itu, yakni Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta), Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) dan Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat).

Sedangkan nama-nama sosok lain yang juga disebut dalam daftar 17 nama calon presiden 2024, diantaranya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah, Muhaimin Iskandar, Tito Karnavian, Puan Maharani dan Gatot Nurmantyo.

Selain itu, Erick Thohir, Budi Gunawan, Maaruf Amin, Bambang Soesatyo (Bamsoet), Airlangga Hartarto dan Mahmud MD (Menko Polhukam). Tersebut pula nama Gus Yaqut, Menteri Agama. 

Terhadap hasil survei tersebut, Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono menilai Menteri Agama Yaqut Kholil Qoumas atau Gus Yaqut berpotensi menjadi pesaing Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai kandidat calon presiden pada 2024.

Poyuono menyatakan itu setelah menanggapi pemberitaan mengenai tingkat kepopuleran Gus Yaqut yang mulai menyalip Cak imin.

"Saingan cak imin sebagai capres 2024 itu Menag," tulis Arief Poyuono di twitter pada Sabtu (10/4/2020).

Di sisi lain, Arief Poyuono menyinggung soal kasus dugaan korupsi yang sempat menyeret nama Cak Imin beberapa tahun silam.

Cak Imin pernah dimintai keterangan untuk melengkapi berkas tersangka Komisaris PT Sharleen Raya JECO Group Hong Arta (HA).

Baca juga: Anies, Ganjar dan Ridwan Kamil Posisi Teratas Survei Capres 2024, PKS: Ketiganya Punya Keistimewaan

Baca juga: Geser Ganjar, Anies Baswedan Jadi Capres 2024 Pilihan Milenial Menurut Survei, PKS Bilang Begini

Dalam kasus ini, KPK menduga Hong Artha bersama-sama memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada Kepala Badan Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) IX Maluku dan Maluku Utara, Amran HI Mustary. Amran diduga menerima uang sebesar Rp 8 miliar dan Rp 2,6 miliar dari Hong Artha.

Hong Artha sendiri merupakan tersangka ke-12 setelah sebelumnya KPK menetapkan 11 orang lainnya. Dari 11 orang tersebut, 10 diantaranya sudah divonis bersalah dan dijebloskan ke penjara.

"Capres 2024 Gus AMi. Kata Ketua PBNU terlibat hukum enga ya di KPK?" tulis Arief

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menilai, pernyataan-pernyataan Ketua Umum GP Ansor telah membuat publik lebih mengenal Gus Yaqut dibandingkan dengan Ketum PKB Cak Imin.

"Kepopuleran Gus Yaqut bisa saja berbuah elektabilitas. Artinya, Gus AMI yang disebut-sebut bakal capres dari PKB akan mendapat saingan baru ke depannya," kata Fadhli, Jumat (9/4/2021).

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved