Pengusaha Kecewa Proses Bongkar Barang di Pelabuhan Tenau Kupang
Proses bongkar barang kapal ekspedisi di Pelabuhan Tenau Kupang oleh PT Pelindo III Tenau Kupang menuai kritik
Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Proses bongkar barang kapal ekspedisi di Pelabuhan Tenau Kupang oleh PT Pelindo III Tenau Kupang menuai kritik karena peralatan yang digunakan sering rusak.
Hal ini dikeluhkan pengusaha Kota Kupang Hengki Marloanto ketika menghubungi POS-KUPANG.COM via telepon, Kamis (8/4/2021) sore.
Menurut Hengki, kerusakan crane sudah berulang kali. Kasus terkini, terjadi di awal bulan April ini.
Kapal Motor (KM) Calypso yang sandar di Pelabuhan Tenau Kupang pada Selasa (6/4/2021) tidak bisa bongkar barang karena crane milik Pelindo rusak.
Baca juga: Link Sekolah Kedinasan Transportasi Darat, Syarat & Cara Daftar Sekolah Dinas 2021 sscasn.bkn.go.id
Baca juga: Surya Paloh Bantu Korban Bencana Siklon Tropis Seroja NTT
Hengki mengatakan, KM Kalipso terpaksa bergeser dan memberi kesempatan kepada kapal milik Maratus untuk melakukan bongkar barang karena memiliki crane.
"Kalau model seperti ini kan repot kita. Semakin lama barang di kapal maka berpotensi rusak. Hal ini juga memicu terjadi inflasi," kata Hengki kesal.
Ia mengatakan, mestinya Pelindo sudah mengantisipasi kerusakan alat.
"Kalau alat rusak terus, harus ada solusi, misalnya memperbolehkan menggunakan crane darat milik swasta atau pengusaha lain," ujarnya.
Baca juga: PDI Perjuangan NTT Gelorakan Semangat Gotong Royong Tanggap Darurat Bencana
Baca juga: Bupati Ngada Buka Kegiatan Musrembang RKPD Tahun 2022 dan Rembung Sunting 2021
Hengki menegaskan, kasus seperti ini dampak ikutannya bayak, termasuk terjadi kenaikan harga. Barang-barang lebutuhan masyarakat sudah dibawa ke Kupang namun terlambat dibongkar.
"Kalau tidak diantisipasi, dampak lanjutannya tetap dirasakan masyarakat," tandas Hengki.
Sementara itu, Johan Harliman dari PT Perusahaan Pelayaran Nasional Suntraco Intim Transport membeberkan kronologi kejadian tidak bisa diturunkannya barang dari atas kapal. Dia menjelaskan, kapal Calypso berangkat dari Surabaya pada Jumat (2/4/2021) pukul 11.00 WIB dengan estimasi waktu tiba di Kupang pada Selasa (6/4/2021). Karena informasi cuaca buruk, maka kapal bersandar di Pelabuhan Ipi Ende. Kapal pun tiba di Pulau Semau pada Rabu (7/4/2021) pukul 13.00 Wita.
Johan menjelaskan, kapal Calypso mendapatkan antrean ke tiga. Pada antrean pertama ada kapal Multi Karya (NCL), berikutnya kapal Temas (Guhi Mas) di antrean ke dua, lalu Calypso di antrean ke tiga, dan kapal Meratus Kalabahi di urutan ke empat. Berhubung alat container crane (cc) 1 dan 2 milik PT Pelindo III Tenau Kupang rusak, maka kapal Meratus yang memiliki alat crane diperbolehkan bongkar duluan. Kapal mereka pun tak bisa melakukan bongkar barang karena masih menunggu alat dari Pelindo tersebut.
Dia mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Pelindo tapi baik secara langsung maupun melalui pesan whatsapp. Bahkan, koordinasi sudah dilakukan sebelum kapal tiba di Kupang.
"Mereka bilang dua alat itu rusak. Lalu saya bilang solusinya bagaimana? Ya itu lagi koordinasi. Koordinasi, tapi endingnya tidak ada. Tadi kami ke sana, jawabannya juga sama," katanya kesal.
Johan mempertanyakan bagaimana solusi dari Pelindo untuk kendala yang dialami. Apalagi, barang yang dimuat oleh kapal adalah barang urgent, yakni telur. Jika tidak segera diturunkan, maka bisa rusak, customer pun mengamuk.
"Harus ada solusi. Kita ada bencana, kapal yang datang berikut nanti bawa bantuan, kala alat rusak, nant kita bagaimana," sambungnya.
Johan bersama pihak NCL telah bertemu GM Pelindo III Tenau Kupang Agus Setiawan.
"Jawabannya: Kalau memang urgent, kapal itu saya boleh geser, kamu bongkar telur. Tapi masalahnya pintu kontainer ini menghadap ke dalam, bukan ke luar, takutnya air laut masuk. Jadi tetap harus pakai crane bongkarnya," Johan menjelaskan.
Bagi Johan, GM memang memberikan win-win solution, tapi bukan itu solusi yang diharapkan. Dia ingin barang segera dibongkar karena barang satu kapal itu barang urgent.
"Mereka solusi untuk datangkan mekanik, tapi sekitar satu minggu paling cepat. Nah kita yang datang ini kan kargonya telur, kargo sensitif, jadi harus ada solusi untuk ini," pintanya.
Ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Manager Pelayanan Terminal Pelindo III Tenau Kupang, Cahyo Mursito menjelaskan secara gamblang bahwa badai siklon tropis seroja memang memberikan dampak yang besar kepada Pelindo III seperti robohnya pohon yang menimpa fasilitas pelabuhan dan kantor serta kerusakan fasilitas dan kerusakan alat bongkar muat baik CC maupun RTG. Dampak yang paling dirasakan adalah kerusakan alat bongkar muat container crane (CC) yang membuat kegiatan pelayanan bongkar muat kontainer terganggu karena dua unit CC mengalami kerusakan yang cukup parah. Namun, Pelindo III bergerak cepat untuk perbaikan dengan melakukan pengecekan kerusakan pasca bencana. Untuk estimasi perbaikan memang belum bisa diketahui secara pasti. Menurut Cahyo, meski alat rusak dan Pelindo menderita kerugian, tapi Pelindo tetap berusaha untuk memberikan pelayanan bongkar muat receiving delivery kepada pengguna jasa.
"Yang perlu diingat adalah keterbatasan alat, jaringan, dan pelayanan yang bisa diberikan karena tidak bisa serta merta 100 persen seperti semula. Perihal kapal yang tidak bisa bongkar muat itu tidak 100 persen benar. Misalnya kapal-kapal yang diperlengkapi dengan ship crane tetap kami layani namun kembali lagi keterbatasan membuat performa pelayanan tidak bisa 100 persen," katanya melalui pesan WhatsApp, Kamis malam.
Cahyo mengatakan, baik Pelindo maupun pelayaran bersama-sama mencari crane darat untuk bisa berkegiatan atau skenario terburuknya menunggu selesainya percepatan perbaikan crane. Mana yang lebih cepat, itulah yang akan digunakan.
"Mohon ditekankan bahwa Pelindo tidak melayani bongkar muat pasca bencana itu adalah salah," katanya tegas.
"Solusi tetap kami upayakan dengan koordinasi dengan masing-masing pelayaran; koordinasi dengan instansi terkait termasuk upaya mencari crane darat yang bisa digunakan untuk bongkar muat," tandasnya. (Laporan Wartawan POS-KUPANG.com, Intan Nuka)