Detik-Detik Kapal Jatra I Tenggelam di Pelabuhan Kupang, Videonya Viral, Ternyata Ini Penyebabnya!
Peristiwa ini cukup menegangkan. Detik-detik sebuah kapal berkapasitan ribuan ton, yakni Kapal Jatra 1, tenggelam di Pelabuhan Bolok, Kupang, NTT.
Pengalihan operasi itu dilakukan Rabu 10 Maret 2021.
Kapal buatan tahun 1980.
Bobot 3.871 Gross Tonnage.
KMP Patra Jaya melayari tiga rute reguler yakni Kupang tujuan Rote, Larantuka (Flores Timur) dan Kalabahi (Alor).
Peresmian pengoperasian kapal dilakukan bersama Sekjen Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Marta Hardisarwono.]
Ada juga Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Dirut PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi bertempat di Pelabuhan Bolok.
Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Jatra 1 memiliki panjang 88,7 meter, lebar 15,6 meter dengan tinggi cardeck 4 meter.
Kapal ini mampu mengangkut 770 penumpang, 100 unit sepeda motor, dan 84 unit roda empat.
Pada saat yang sama juga diresmikan pengoperasian KMP Namparnos yang sebelumnya melayari rute reguler di Alor dan Flores, dipindahkan melayari rute Kupang-Pulau Semau.
"Rute Kupang-Semau yang sebelumnya seminggu tiga kali, sekarang menjadi setiap hari, mudah-mudahan turut membangun program gubernur, The Ring of Beauty sehingga membuat arus kunjungan wisatawan meningkat," kata Ira Puspadewi saat menyampaikan sambutan pada acara tersebut.
Baca juga: Tanpa Alat Berat, Warga di Adonara Mencari Korban dengan Peralatan Seadanya, Cerita Ini Menyedihkan
Baca juga: Sampaikan Duka Cita Atas Bencana Banjir Bandang di NTT, Gubernur Khofifah : Rakyat NTT Tidak Sendiri
Fenomena Cuaca Ekstrem Seroja
Cuaca ekstrem melanda sejumlah kabupaten dan kota di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu 4 April 2021 kemarin.
Selama satu hari penuh cuaca ekstrem seperti angin kencang, hujan dengan intensitas tinggi hingga banjir bandang melanda kawasan di antaranya Kupang, Sumba Timur, Rote Ndao hingga Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur.
Akibat fenomena siklus cuaca itu puluhan orang tewas akibat banjir dan banyak fasilitas umum yang rusak hingga beberapa bandara harus ditutup.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun menerbitkan peringatan dini atas potensi cuaca ekstrem di NTT yang diprediksi terjadi Senin (5/4) dini hari. Pihak BMKG mengatakan fenomena cuaca ekstrem itu diprediksi akan berlangsung selama dua hingga tiga jam.