Perayaan Jumat Agung Di Paroki Mater Dolorosa Berlangsung Secara Live Streaming
misa secara langsung tidak mengecup salib Kristus melainkan berlutut dan membungkuk badannya sebagai bentuk penghormatan
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
Perayaan Jumat Agung Di Paroki Mater Dolorosa Berlangsung Secara Live Streaming
POS-KUPANG.COM|SOE--Perayaan Misa Jumat Agung untuk mengenang misteri wafatnya Yesus Kristus di Gereja Paroki Sta. Mater Dolorosa, Kota Soe, Jumat 2 April 2021 berlangsung secara live streaming. Misa yang dipimpin Pastor Paroki Sta. Mater Dolorosa Soe, Romo Aloysius Lake, Pr hanya diikuti para suster, frater serta OMK Paroki Sta. Mater Dolorosa yang menjadi petugas koor.
Pantauan POS-KUPANG.COM melalui live streaming, nampak sebanyak 336 akun mengikuti live streaming tersebut.
Karena adanya Pandemi Virus Corona, tradisi kecup salib yang selalu dilakukan dalam perayaan misa Jumat Agung tidak dilakukan.
Baca juga: Misa Jumat Agung di Kota Kupang Terapkan Prokes dan Penjagaan Yang Ketat
Baca juga: Begini Suasana saatUmat di Gereja Katedral Kupang Ikut Tes Genose C-19 Sebelum Ibadah Jumat Agung
Para suster, frater dan Orang Muda Katolik (OMK) yang mengikuti misa secara langsung tidak mengecup salib Kristus melainkan berlutut dan membungkuk badannya sebagai bentuk penghormatan kepada salib suci.
Dalam kotbahnya Romo Alo menegaskan, kematian Yesus di atas kayu salib adalah untuk menyelamatkan manusia. Oleh sebab itu, dalam hidup, hendaknya manusia tidak hanya hidup untuk diri sendiri melainkan juga hidup untuk orang lain.
"Yesus mati di atas kayu salib untuk kita. Oleh sebab itu, dalam hidup hendaknya kita tidak hanya mementingkan diri sendiri. Hiduplah untuk membantu dan menolong orang lain layaknya teladan yang sudah ditunjukkan Kristus hingga wafat pada kayu salib," ungkapnya.
Baca juga: Begini Suasaa Ibadah Jumat Agung di Gereja Kristen Petra dan Gereja Imanuel Kefamenanu, Simak Info
Baca juga: Meski Berdiri, Umat di Gereja St Yosef Pekerja Penfui Antusias Ikuti Ibadah Jumat Agung
Misteri Jumat Agung lanjut Romo Alo hendaknya tidak hanya menghadirkan kesedihan akan kisah sengsara Yesus. Tetapi lewat misteri Jumat Agung manusia juga mengenang bagaimana Yesus hidup dan menghidupi hidupnya yang begitu singkat untuk membantu sesama.
Ia mengajak umat untuk kembali menata hidup agar menjadi lebih berguna dan bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga bagi sesama.
"Marilah dalam hidup kita yang singkat ini kita merangkul sesama, saling tolong- menolong dan mewartakan cinta Kristus bagi sesama. Hendaknya di hidup kita yang singkat ini kita mampu menjadi bermakna bagi sesama," ajaknya. (Laporan Reporter Pos-Kupang.Com, Dion Kota)