Melihat Wajah Gerakan Literasi NTT yang Terekam dalam Lomba Menulis Pojok Sehat, Ini Para Juaranya

Melihat Wajah Gerakan Literasi di NTT yang Terekam dalam Lomba Menulis Pojok Sehat, Ini Para Juaranya

Editor: Gordy Donofan
Istimewa
Melihat Wajah Gerakan Literasi NTT yang Terekam dalam Lomba Menulis Pojok Sehat, Ini Para Juaranya 

Ketiga, peserta lomba menulis kurang mempedulikan riset meskipun  sederhanadalam  menyiapkan bahan tulisan.

Sebagian besar peserta memang menyebutkan nama bahan atau metode tradisional yang dipakai untuk menangani gejala penyakit tertentu. Sayangnya, tidak ada keterangan lanjutan mengenai kandungan apa yang terdapat dalam bahan obat-obatan tradisional itu.

Sebagai contoh, ada peserta yang menuliskan tentang metode hentikan perdarahan dengan daun sirih. Kenapa darah itu bisa berhenti? Apakah ada zat tertentu dalam daun sirih tersebut yang mampu merangsang proses pembekuan darah?

Mereka yakin saja kalau bahan tersebut mujarab menyembuhkan sakit. Alasannya cuma karena hal itu dikatakan oleh orang tua yang dianggap memiliki kemampuan lebih (dukun).

“Kalau kita punya niat mengangkat pengobatan tradisional sebagai metode yang bisa diterima secara luas, maka modal yakin seperti itu saja belum cukup. Kita perlu cari tahu, apa kandungan dalam bahan obat itu, sehingga masuk akal untuk mengatasi atau meringankan gejala tertentu. Di sinilah pentingnya melakukan riset,’’ ujar panitia lomba.

Peserta lomba tidak harus melakukan riset primer yang rumit secara mandiri. Riset juga bisa dilakukan secara sekunder dengan meninjau hasil penelitian orang lain terkait bahan obat tersebut.

Itulah cuplikan catatan pertanggungjawaban dewan juri yang dirilis panitia lewat situs web arnolduwea.com. Tim juri kemudian mengumumkan tiga tulisan terbaik sebagai pemenang. Urutannya sebagai berikut:

1. Juara I: Abel Harapan, dengang judul tulisan, “Atasi Diare dengan Daun Jambu Biji, dari Nuca Lale  untuk  Flobamora yang ditulis”

2. Juara II: Gres Gracelia, dengan judul tulisan, “Pemulihan Pasca Melahirkan dengan Pengobatan Tradisional”

3.  Juara III: Antonius Rian, dengan judul tulisan,  “Sirih dan Pinang dari Kedang Bisa Bunuh Asam Lambung.”

Pojok Sehat merupakan salah satu rubrik yang bernaung di bawah situs web arnolduswea.com media informasi dan komunikasi Yayasan Arnoldus Wea Dhegha Nua.

Yayasan ini memiliki visi menjadi partner pemerintah dan lembaga lainnya pada kegiatan kemanusiaan dan pembangunan SDM muda di Nusa Tenggara Timur. Selain rutin melaksanakan kegiatan sosial,  misi lain yang menjadi fokus utama yayasan ini adalah ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah di bidang kesehatan, pendidikan dan pariwisata.

Arnoldus Wea, co-founder yayasan mengaku puas dengan pelaksanaan lomba menulis Pojok Sehat tersebut. Beliau mengapresiasi seluruh tim kerja, lebih khususnya lagi kepada seluruh masyarakat NTT yang antusias berpartisipasi dalam lomba.

Menurut Arnoldus, antusiasme ini membuktikan gairah gerakan literasi di NTT, khususnya berkiatan dengan informasi kesehatan cukup baik. Karena itu, melalui Yayasan Arnoldus Wea Dhegha Nua.

Arnoldus berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam pembangunan SDM muda NTT, khususnya dalam bidang kesehatan, pendidikan dan pariwisata.

“Itu visi-misi Yayasan Arnoldus Wea Dhegha Nua yang akan terus kami hidupkan di NTT,” pungkasnya. (GG).

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved