Wanita Inisial J Seorang PSK di Kupang Buat Pengakuan Mengejutkan Soal Prostitusi Online Bikin Syok
Wanita Inisial J Seorang PSK di Kupang Buat Pengakuan Mengejutkan Soal Prostitusi Online Bikin Syok
Terkait dengan alasan pekerja yang mengaku menjalankan pekerjaan tersebut karena depresi dengan kehidupan keluarga atau faktor ekonomi, menurut Yos hal tersebut perlu ditelusuri kebenarannya.
Pasalnya, berdasarkan penelitian yang telah ia lakukan, para pekerja bisa saja merasionalkan pendapatnya agar tidak diketahui
Yos juga menyayangkan penggunaan aplikasi michat yang sering disalah gunakan oleh pengguna.
Baca juga: Soal Prostitusi Online di Kupang, Para Pekerja Mengaku Depresi Dengan Kehidupan
Baca juga: Sosiolog Undana Sebut Prostitusi Online di Kota Kupang Sudah Vulgar, Kontrol Lemah
Baca juga: Sosiolog Undana Sebut Prostitusi Online di Kota Kupang Sudah Vulgar, Kontrol Lemah
"Itu kan ibarat orang menciptakan parang, tergantung dari orang yang menggunakan parang itu. Dan sekarang bagaimana kontrol pemerintah melalui operasi cyiber melalui Pemkot, kepolisian atau sat pol pp" terangnya.
Ia juga menduga di kota Kupang sendiri, hampir ratusan tempat menjalankan bisnis 'enak-enak' ini.
Disisi lain, ia juga mengungkapkan adanya dua populasi pekera seks komersial (PSK) di kota Kupang, yaitu PSK asli dari Kupang dan bukan dari wilayah Kupang.
Kedua populasi ini juga mempunyai ciri yang berbeda
Baca juga: Soal Prostitusi Online di Kupang, Para Pekerja Mengaku Depresi Dengan Kehidupan
Baca juga: Sosok Bripda AP, Tembak PSK Akan Dikencani Setelah Open BO Prostitusi Online, Ini Kronologinya
Baca juga: Polisi Amankan Artis TA Diduga Terlibat Prostitusi Online, Bersama Pria dalam Kamar Hotel di Bandung
Untuk PSK asli Kupang cenderung menutup diri dan menggunakan akun-akun samaran dalam berkomunikasi, sedangkan PSK dari luar wilayah Kupang justru lebih agresif menawarkan diri.
"Yang orang Kupang itu rata-rata prakteknya bukan di hotel, mereka banyak menawarkan diri di tempat kos atau tempat lain yang sudah sering digunakan" pungkasnya.
Kepala dinas komunikasi dan informatika kota Kupang, hingga saat ini belum berhasil di wawancarai. (Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi)