Sosiolog Undana Sebut Prostitusi Online di Kota Kupang Sudah Vulgar, Kontrol Lemah

aplikasi michat yang sering digunakan sebagai layanan komunikasi, banyak pekerja yang begitu fulgar menawarkan 'jajanan' tersebut.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Dosen sosiologi dari universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang  Drs. Yos E. Jelahut, M.Si 

Pasalnya, berdasarkan penelitian yang telah ia lakukan, para pekerja bisa saja merasionalkan pendapatnya agar tidak diketahui

Yos juga menyayangkan penggunaan aplikasi michat yang sering disalah gunakan oleh pengguna.

"Itu kan ibarat orang menciptakan parang, tergantung dari orang yang menggunakan parang itu. Dan sekarang bagaimana kontrol pemerintah melalui operasi cyiber melalui Pemkot, kepolisian atau sat pol pp" terangnya.

Ia juga menduga di kota Kupang sendiri, hampir ratusan tempat menjalankan bisnis 'enak-enak' ini.

Disisi lain, ia juga mengungkapkan adanya dua populasi pekera seks komersial (PSK) di kota Kupang, yaitu PSK asli dari Kupang dan bukan dari wilayah Kupang.

Kedua populasi ini juga mempunyai ciri yang berbeda.

Untuk PSK asli Kupang cenderung menutup diri dan menggunakan akun-akun samaran dalam berkomunikasi, sedangkan PSK dari luar wilayah Kupang justru lebih agresif menawarkan diri.

Baca juga: Temukan Bercak Sperma Pada Tisue Bekas Polisi Membongkar Prostitusi Berkedok Panti Pijat di Kediri

Baca juga: Kini jadi Tersangka, Ini Alasan Mengejutkan Cynthiara Alona Jadikan Hotelnya Tempat Prostitusi

Baca juga: Sosok Bripda AP, Tembak PSK Akan Dikencani Setelah Open BO Prostitusi Online, Ini Kronologinya

"Yang orang Kupang itu rata-rata prakteknya bukan di hotel, mereka banyak menawarkan diri di tempat kos atau tempat lain yang sudah sering digunakan" pungkasnya. (Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved