Opini Pos Kupang

Menyambut Program Sekolah Penggerak

Program Sekolah Penggerak diberitakan secara khusus oleh Pos Kupang (Minggu, 6/3/2021) dengan tajuk Sekolah Penggerak Tak Kenal Sekolah unggulan

Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Menyambut Program Sekolah Penggerak
Dok POS-KUPANG.COM
Logo Pos Kupang

Pada tataran praktis, antusiasme guru terlihat pada keaktifannya mengikuti berbagai kegiatan peningkatan mutu yang diakses melalui portal layanan program GTK yang disiapkan Kemendikbud.

Selain itu, ada banyak tawaran webinar, video konferensi, pelatihan daring yang terkait dengan peningkatan kompetensi mengajar guru dan dibagikan melalui grup media sosial guru.

Dari sharing para guru, tercatat bahwa mereka mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan baru melalui kegiatan-kegiatan tersebut. Sertifikat demi sertifikat yang menunjukkan keberhasilan dan peningkatan komptensi guru dipublikasikan di media sosial mereka. Sangat membanggakan, dan patut diapresiasi tentu saja.

Berkenaan dengan program sekolah penggerak, para kepala sekolah telah mengikuti sekurang-kurangnya tiga kali video konferensi yang difasilitasi oleh Dinas Dikbud dan LPMP Provinsi NTT.

Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di setiap kabupaten juga rutin melaksanakan pertemuan sambil berbagi pengalaman sehingga semua kepala sekolah terlibat aktif dalam program sekolah penggerak ini.

Sampai batas waktu pendaftaran (6 Maret 2021), hampir semua kepala sekolah yang memenuhi syarat telah mendaftarkan diri, dan pada 7 dan 8 Maret 2021 ini mengikuti penguatan tes bakat skolastik.

Dalam serba kekurangan, terutama fasilitas jaringan internet, para kepala sekolah berkehendak kuat agar melalui program sekolah penggerak ini pendidikan di NTT semakin berkualitas.

Sisi kebingungan guru (kepala sekolah) terletak pada tumpang tindih dan betapa beragamnya program-program yang ditawarkan oleh pemerintah saat ini. Satu belum selesai, atau sedang berjalan, muncul program baru lagi.

Dan hampir pasti, semua program itu mengharuskan guru (kepala sekolah) melek teknologi dan bergiat aktif melalui pembelajaran daring. Guru (kepala sekolah) menjadi pesimis dan tidak siap mengikuti program-program tersebut karena berbagai sebab dan alasan.

Harus diakui bahwa ada sedemikian banyak masalah dan tantangan yang sehari-hari dihadapi sekolah, baik sebelum maupun selama masa pandemi Covid-19 ini. Ibarat mengurai benang kusut: kami harus mulai dari mana?

Apakah membereskan dulu masalah lama, ataukah siap menghadapi tantangan dan peluang baru yang ditawarkan? Namun, bagaimanapun juga, guru dan kepala sekolah abad ke-21 mau tak mau harus siap menghadapi setiap tantangan dan mencari solusi terbaik dalam konteks satuan pendidikannya masing-masing.

Mungkin kebingungan kami akan menjadi langkah awal untuk membangun semangat mau belajar dan rasa ingin tahu akan setiap program dan kebijakan pendidikan yang ditawarkan Kemendikbud.

Visi Indonesia Maju

Program sekolah penggerak merupakan kelanjutan dari konsep merdeka belajar dan rencana Peta Jalan Pendidikan Nasional telah dicanangkan pemerintah sampai akhir 2020.

Terlepas dari munculnya kritik atas program-program seperti ini, ada sekurang-kurangnya satu hal yang perlu digarisbawahi, yakni visi Indonesia Maju.
Melalui program ini, layanan pendidikan diharapkan dapat mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved