Exotic Tenun Fest Akan Hadir Pada 22 - 24 Maret Mendatang 

rangkaian kegiatan dari BI dalam mendorong roda ekonomi yang sempat tersendat akibat wabah Covid-19.

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MICHAELA UZURASI
Kepala Perwakilan BI NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja 

"Masyarakat semuanya bisa segera menggunakan fasilitas ini sebagai bagian dari business matching untuk membangun sektor riil kita," imbuhnya.

Lanjut Nyoman, BI selalu melakukan monitoring dan evaluasi, bekerjasama dengan OJK dan Kanwil DJPb untuk melihat apa pencapaian dari penyaluran kredit - kredit skim yang baru, termasuk kepada kelompok tani, kelompok pengrajin dan sebagainya.

"Kemudian kita FGD-kan lagi apa permasahalan utamanya sehingga kita mendorong kredit ini bisa lancar di masyarakat," ujarnya.

Terkait pelatihan bagi para penenun, kata Nyoman, ada kelas online yang tidak hanya membimbing saat produksi tapi juga memberi perhatian pasca produksi.

"Sudah tentu diperhatikan pasca produksi karena kalau banyak produksi kemudian tidak terjual itu kreditnya bisa menjadi macet," katanya.

Narasumber yang dihadirkan ada lokal dan ada juga yang dari luar daerah NTT. 

"Untuk narasumbernya ada yang dari lokal karena di sini juga potensinya sangat luar biasa, tetapi untuk beberapa narasumber kita juga mendatangkan dari luar karena terkait dengan kemampuan digital, kemampuan pemasaran dan lain sebagainya termasuk desain itu kita datangkan dari luar juga karena mereka lebih tahu selera masyarakat seperti apa," papar Nyoman.

Beberapa hal yang dilakukan oleh BI bersama stakeholder, pertama, para pelaku UMKM akan diakseskan kepada outboarding jadi e-commerce nasional sehingga produk mereka bisa terpampang di beberapa e commerce nasional.

"Dan ini menurut saya cukup bagus bagi teman - teman UMKM di NTT," katanya.

Yang kedua, lanjut Nyoman, pemerintah bekerjasama dengan seluruh BUMN, menggunakan jalur BUMN sebagai off taker.

"Nah, ini ada rumah kreatif BUMN, jadi ini juga bisa menjadi bagian dari bagaimana kita menjual," ujarnya.

Ketiga, BI juga mengadakan pameran - pameran walaupun masih secara daring karena masih pandemi, sebagai salah satu cara mengakseskan produk ke pasar.

Kualitas produk yang dihasilkan penenun, menurut Nyoman, bisa bervariasi karena kemampuan dari para penenun yang juga bervariasi.

"Tapi secara umum sangat bagus dan sangat diminati oleh pasar. Ini yang selalu kita banggakan bahwa tenun NTT ini sangat luar biasa," tegasnya.

Baca juga: Peserta Sidang Majelis Sinode Ke XLVIII Disambut dengan Tarian 

Baca juga: Bupati Nagekeo Lantik 21 ASN untuk Jabatan Tertentu, Simak Nama Pejabatnya !

Baca juga: Sinode GMIT Gelar Sidang Majelis Ke-47

"Sudah tentu kita punya tim teknis di sini dari Bank Indonesia dan beberapa kurator yang kita hire untuk melihat apakah produk ini layak, bagus apa tidak untuk kita pamerkan dan kita tampilkan dalam setiap karya ataupun pameran," tambahnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved