Exotic Tenun Fest Akan Hadir Pada 22 - 24 Maret Mendatang 

rangkaian kegiatan dari BI dalam mendorong roda ekonomi yang sempat tersendat akibat wabah Covid-19.

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MICHAELA UZURASI
Kepala Perwakilan BI NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja 

Salah satu goal dari kegiatan ini adalah menaikkan omzet penjualan dari UMKM - UMKM tenun yang terdampak pandemi Covid-19.

"Dampak dari Covid-19 ini adalah penurunan omzet. Jadi kita pingin ini omzetnya naik sehingga dikenal lagi oleh masyarakat, jadi penjualan kita harus dorong dan cara mendorongnya adalah kita pameran secara virtual begini," ujarnya.

Selain itu, BI juga mendorong UMKM untuk masuk ke e-commerce nasional sehingga para pelaku UMKM bisa menjual lebih luas lagi secara nasional.

"Disamping itu, kita juga melakukan kurasi produk, kita juga perkenalkan bagaimana desain yang bagus, ada fashion show didalamnya sehingga masyarakat kita tahu ini tenun mau dijadikan apa sehingga indah dipandang dan enak dikenakan," kata Nyoman.

Untuk pelayanan kredit dari perbankan bagi UMKM sendiri, jelas Nyoman, walaupun hanya 25 - 30 persen dari porsi seluruh kredit yang disalurkan oleh perbankan dan lembaga keuangan, tetapi masih ada kredit yang digunakan oleh para pelaku UMKM tenun atau ekonomi kreatif lainnya.

 "Jadi, ini yang kita dorong," tukasnya.

Nyoman menjelaskan, bersama OJK, Kanwil DJPb dan perbankan, BI mendorong agar lebih produktif menyalurkan kredit bagi masyarakat.

Terkait variabel kredir sendiri Nyoman mengatakan, tidak ada variabel terkait gender dalam pelaksanaan kredit.

"Kami pastikan tidak ada (Diskriminasi gender)," tegasnya.

"Lebih banyak kesiapan dari sektor riilnya. Pertama, UMKM kita ini tidak mencatat berapa omzetnya, berapa pengeluarannya sehingga tidak bisa dilakukan analisa kredit oleh teman - teman perbankan," kata Nyoman.

Yang kedua, lanjut dia, masalah sustainable produksi yang belum diyakini oleh perbankan dan yang berikut, ada kriteria kredit dimana khusus KUR, itu 6 bulan sudah berlangsung kegiatannya.

"Nah ini beberapa variable ini yang menjadi kendala dalam penyaluran kredit di NTT khususnya di UMKM," jelasnya.

Lanjut Nyoman, sekarang sudah ada skim baru dari pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional khususnya di NTT.

"Kalau tadinya kita mendengar ada kredit mikro, sekarang ada kredit super mikro, kepada yang sangat substain, kepada perempuan, kepada yang baru mulai usaha. Nah ini menjadi target utama dalam kredit oleh pemerintah yang dijamin oleh pemerintah dan ada asuransinya," jelasnya.

Dengan adanya skim kredit saat ini, Nyoman meminta agar masyarakat tidak ragu.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved