'Matahari Kembar' Pimpin Partai Demokrat Ruhut Sitompul Menangis: Mengapa Ini Terjadi? Renungkanlah!

Dualisme terjadi, karena faktanya, ada dua ketua umum partai berlambang mercy ini. Pertama Agus Harimurti Yudhoyono, lalu berikutnya Moeldoko.

Editor: Frans Krowin
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG
Ruhut sitompul mantan kader Partai Demokrat 

"Karena pada akhirnya, putusan hukum yang akan menentukan keabsahan kepengurusan partai Demokrat," ucapnya.

Sementara, Karyono mengatakan, dalam konteks probabilitas, kedua belah pihak memiliki peluang untuk mendapatkan legitimasi kepengurusan partai Demokrat. Kalau bicara soal peluang, tentu saja kedua belah pihak memiliki peluang.

Masalahnya, proses untuk menuju kesana memerlukan waktu yang tidak sebentar. 

Proses hukum biasanya memerlukan waktu panjang. 

Sementara itu, pelaksanaan tahapan pemilu serentak 2024 (Pemilu nasional dan Daerah) kemungkinan akan dimulai pada tahun 2022/2023. 

Maka dualisme kepemimpinan jelas merugikan partai Demokrat.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Lama Diam, Kini Ruhut Sitompul Mati-matian Bela Moeldoko Meski Ngaku Berterima Kasih Kepada SBY, https://sumsel.tribunnews.com/2021/03/11/lama-diam-kini-ruhut-sitompul-mati-matian-bela-moeldoko-meski-ngaku-berterima-kasih-kepada-sby?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved