Dikenal Jadi Musuh Bebuyutan, Ternyata Rusia Tak Lagi Berseteru dengan AS, Ini Musuh Amerika, China?
Dikenal Jadi Musuh Bebuyutan, Ternyata Rusia Tak Lagi Berseteru dengan AS, Ini Musuh Amerika, China?
Namun ekonomi Rusia adalah kelemahan utamanya, dengan peringkat 11 untuk Produk Nasional Bruto, telah menurun selama 10 tahun terakhir.
Korupsi besar-besaran dari atas telah membuat ekonomi mereka menurun.
Rusia adalah kekuatan yang menurun dengan kemampuan militer hebat.
Selanjutnya, niat Rusia, dilihat dari pidato Vladimir Putin di Konferensi Keamanan di Munich Februari 2007, Putin tidak menyembunyikan niatnya.
Ia yakin jika Kremlin mendapat perjanjian mentah baru dalam sistem keamanan nasional yang muncul di akhir Perang Dingin, meskipun Moskow menandatangani perjanjian internasional yang menjelaskannya.
Kremlin yakin jika mereka harus menikmati separuh pengaruh itu, dan seperti yang ditunjukkan oleh tanda di salah satu konferensi Valdai, akan ada aturan baru untuk tatanan global atau tidak ada aturan.
Singkatnya, Putin ingin menulis ulang sejarah.
Kampanyenya Putin tidak main-main, ia melaksanakan serangan siber ke Estonia musim panas 2007, perang ke Georgia 2008, lalu ke Ukraina 2014, dimulai dengan penangkapan dan aneksasi Krimea, lalu perang di Donbas yang berlanjut.
Sejak saat itu, aktivitas Kremlin telah meliputi mengganggu berbagai pemilihan umum di AS dan seluruh Eropa, mempromosikan kemerdekaan Catalonia di Spanyol, mencoba memblokir Perjanjian Prespa antara Yunani dan Macedonia, mencoba lancarkan kudeta yang gagal di Montenegro, serangan siber besar seperti SolarWinds di AS, pelanggaran perjanjian senjata besar, upaya pembunuhan dengan senjata kimia terlarang di kota-kota Barat, dan petualangan di Afghanistan, Libya, Suriah, dan Venezuela.
• Renungan Harian Katolik, Senin 1 Maret 2021: Dimensi Kasih dan Kerelaan dalam Kemurahan Hati
• Bencana Longsor dan Banjir Hantam Desa Nenbura-Sikka
• KABAR Terkini Teuku Rafly,Bahagia Bersama Istri yangLebih Cantik dari MantanIstri Tamara Bleszynski
Aktivitas ini tidaklah satu kejadian terpisah-pisah saja, tapi merupakan bagian dari kebijakan keseluruhan didesain untuk menganggu stabilisasi sistem internasional dan merusak kepentingan AS.
Menurut Herbst, langkah Biden sudah cukup bagus, menghubungi sekutu-sekutu akan meningkatkan kerjasama di NATO, kemudian bersama Jepang, Korea Selatan dan sekutu lain akan lebih mudah menanggulangi Kremlin, serta perlu kunjungi Laut Hitam lebih sering lagi, sehingga NATO akan lebih sering berpatroli.
Kerjasama dengan Romania, Ukraina dan Georgia juga diperlukan, serta NATO perlu membujuk Ankara dan Sofia untuk mendukung mereka.
Uni Eropa juga berperan penting, dengan bisa memberikan sanksi, Uni Eropa justru mampu menekan ekonomi Moskow, menyebabkan ekonomi Rusia harus rela turun 1% GNP setahunnya.
Hanya perlu tiga elemen tambahan dalam kebijakan atas Rusia.
Pertama, AS dan Uni Eropa harus meningkatkan harga agresi Kremlin di Ukraina dengan umumkan setiap 12 bulan tambahan sanksi akan dilakukan jika perang di Donbas belum berakhir dan tentara Rusia serta senjata-senjatanya belum kembali ke Rusia.