Opini Pos Kupang

Hari Bahasa Ibu Internasional dan Corona

Tanggal 21 Februari 2021 adalah Hari Bahasa Ibu Internasional ( International Mother Language Day)

Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Hari Bahasa Ibu Internasional dan Corona
Dok POS-KUPANG.COM
Logo Pos Kupang

Di bagian tengah narasi, faktor keprihatinan nasional dan sebagai seorang warga negara Indonesia Frans Asisi Datang terdoromg untuk menyuarakan upaya melawan virus corona dari aspek budaya lewat doa ritual adat:

Yo.... neho reweng agu tombo dami, ulun le wa'in lau, INDONESIA,
Nai ca anggit, tuka ca leleng, Etan ngasang Ema Presiden wan ngasang ro'eng
Podo agu keti lami ngasang VIRUS CORONA, kole salang rum .....
(Ya.. sehubungan dengan omongan dan pembicaraan kami, dari timur hingga barat, Indonesia satu hati satu raga, mulai dari (atas), Bapak Presiden hingga ke bawah, rakyat, kami usir dan putuskan (penularan) kau yang namanya VIRUS CORONA,
pulang ke jalanmu sendiri......)

Di sini ajakan secara nasionual untuk melawan virus corona diserukan kepada para leluhur (Yo...., sapaan pembuka untuk sebuah pembicaraan adat) agar negeri ini (Indonesia) bersatu padu mulai dari Bapak Presiden hingga rakyat seluruhnya, memutus jaringan penularan virus corona.

Pada bagian penutup ditegaskan lagi harapan: ....Hau ngai haun, ami ngai ami. Neho ami kali ga...kong seduk gejur one tenung, kudut uwa haeng gula bok leso, mangan ita di'a Indonesia Jaya....(kau, ya kau, kami, ya kami. Mengenai kami...agar rajin dalam merajut (kehidupan) supaya bertumbuh dari pagi hingga siang, demi kebaikan Indonesia Jaya).

Dari aspek keindahan gaya bahasa Manggarai tercermin dalam term bunyi yang ritmik dan harmonis seperti toe polok comong'm tara tombon (bunyi /o/ yang berturut-turut), Le Wuhan hembur, ba ce'e tebur'm (metafora air keruh akibat sebuah perbuatan dengan pnggunaan bunyi....-ur ....-ur yang beriringan), ..seduk gejur one tenung (bunyi vokal /u/ yang berturut-turut).

Memunculkan narasi dalam bahasa ibu (bahasa daerah) oleh Dr. Frans Asisi Datang adalah sebuah upaya mengembalikan posisi dan menyatakan unsur bahasa daerah sebagai a repository for each person's unique identity and cultural history, tradition and memory..(Opini Pos Kupang, 11 Desember 2019, alinea pertama). Bahasa daerah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan tradisi dan adat istiadat, identitas masyarakat kita.

Bagaimana implementasi bahasa ibu dalam percepatan partisipasi dalam dunia pendidikan di daerah kita sesuai spirit pencanangan HBII (Hari Bahasa Ibu Internasional) 2021? Sebuah pekerjaan rumah linguistik baik jika menjadi perhatian bersama. Selamat memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional dalam bentuk sesederhana sekalipun. *

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved